loading...
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perawatan kulit mulai menjadi sebuah trend gaya hidup di beberapa kalangan yang tidak bisa ditinggalkan baik oleh kaum wanita maupun pria. Wanita maupun pria di kehidupan yang berkembang seperti sekarang, banyak beraktifitas dengan tuntutan dari karirnya. Hal tersebut dapat menimbulkan stress dan kurangnya perawatan tubuh terutama perawatan pada kulitnya, sehingga dapat membuat penampilan kurang prima dan kesehatan menjadi terganggu. Emansipasi mempengaruhi para wanita lebih memilih untuk menjadi wanita karier yang dituntut untuk tampil sempurna yaitu tampil cantik, menarik, percaya diri, dan berkepribadian. Karena tuntutan inilah menjadikan wanita mau tidak mau harus menjadikan kecantikan sebagai suatu gaya hidup mereka. Tak mau kalah dengan wanita, pada saat ini perawatan kulit sudah bukan suatu hal yang aneh lagi bagi kaum pria. Dilihat di pasaran saat ini sudah semakin banyak produk-produk dan perawatan kulit untuk lelaki. Pada perkembangannya, kecantikan mengarah ke gaya hidup para pria perkotaan modern yang berpenghasilan lebih dan cenderung peduli kepada penampilan dan citra dirinya.
2
Perawatan yang mereka lakukan biasanya baik berasal dari kosmetik tadisional maupun kosmetik modern. Menurut Shannon dalam Mastura (2010) mengatakan bahwa hasil test yang dilakukan di Amerika menggambarkan bahwa 88% dari wanita dan pria yang berusia 18 tahun ke atas berusaha mempercantik atau merawat diri dengan menggunakan kosmetik dan mereka merasa bahwa kosmetik tersebut akan membuat mereka lebih menarik dan tampil percaya diri.
Seperti diulas oleh Health (2004) dalam Kusumastuti (2014) secara biologis, struktur kulit wajah pria sama dengan wanita namun memiliki perbedaan dalam beberapa hal karena pengaruh hormonal, yaitu hormone testosterone. Perbedaan yang terjadi adalah kulit pria menjadi lebih tebal dibanding wanita. Selain itu pengaruh hormone testosterone membuat wajah pria menjadi lebih berambut, lebih kasar dengan pori-pori yang lebih besar. Selain itu produksi minyak dari sebum pria memiliki konsistensi lebih padat dari wanita. Hal ini menyebabkan pria lebih mudah berjerawat jika pembersihan wajah tidak dilakukan secara efektif dan usia jerawat menjadi lebih panjang. Faktor fisiologis seperti ini yang mendukung betapa perlunya perawatan kulit wajah pada pria untuk menunjang kebersihan, kesehatan, dan penampilan.
Sebagian orang khususnya wanita menganggap bahwa perawatan kulit merupakan suatu kebutuhan yang wajib dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan muncul dan bersaingnya perusahaan kosmetik khususnya produk perawatan kulit yang berskala besar maupun skala kecil. Untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan harus selalu peka terhadap perkembangan atau trend dalam dunia kecantikan. Perusahaan harus menyikapi fenomena tersebut dengan membuat inovasi-inovasi terbaru bagi produk yang dijualnya agar minat membeli semakin
3
tumbuh dibenak konsumen. Bagi kaum wanita, wajah merupakan bagian tubuh yang penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini disebabkan kulit wajah mudah terpengaruh berbagai faktor baik internal (usia, genetik) maupun eksternal (stress, pola makan, radikal bebas) yang bisa mempengaruhi kecantikan kulit
Setiap wanita dimanapun berada mempunyai kecenderungan serupa, yaitu ingin terlihat cantik dan menyenangkan untuk di pandang, sehingga produk perawatan dan kosmetik merupakan kebutuhan mutlak bagi dirinya. Kosmetik adalah bahan-bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dipercikan, disemprotkan, dimasukkan atau dituangkan pada badan atau bagian badan dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau merubah rupa dan tidak termasuk golongan obat (Tranggono, 2007: 117)
Di Indonesia pada tahun 2013, omset penjualan produk kosmetik bisa mencapai Rp 8,3 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 12% dan akan terus tumbuh. Berdasarkan dari data Deperindag menyebutkan sampai dengan tahun 2013 terdapat kurang lebih 81 perusahaan kosmetik untuk ukuran kecil maupun menengah dan tak kurang dari 33 perusahaan yang berskala besar.
Padatahun 2013 sampai dengan 2014 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali merilis beberapa produk kosmetik mengandung bahan tidak semuanya baik dan cocok untuk perawatan kulit bahkan ada yang mengandung zat-zat berbahaya seperti mercuri dan lain-lain terdapat beberapa produk perawatan kulit terutama wajah
Sumber :https://cantiktanpakosmetik.wordpress.com/2015/03/21/daftar-kosmetik-berbahaya-dari-bpom-terbaru-2015/.
Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa banyaknya produk perawatan kulit wajah yang berbahaya yang beredar pada tahun 2013 s/d 2014, yang tentu saja saat ini menuntut para konsumen harus lebih cerdas lagi dalam memilih produk perawatan kulit khususnya kulit wajah agar tidak merusak kulit mereka.
Produk perawatan kulit Kangen Water saat ini mulai booming dan cenderung back to nature mulai banyak digunakan. Ada beberapa faktor sikap yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk perawatan kulit Kangen Water karena produk Kangen Water melindungi kulit dengan mempertahankan pH normalnya, mencegah rusaknya “acid mantle” sebagai pelindung kulit, lebih alami dan modern karena lebih aman melindungi kulit dan menjaga agar fungsi kulit wajah tetap normal.
Dalam Theory of Reasoned Action (TRA) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk yaitu sikap dan norma subyektif. alam penelitian ini penulis mencoba untuk menganalisis Aplikasi Theory of Reasoned Action (TRA) hanya dengan penerapan faktor sikap dan norma subyektif terhadap minat beli produk perawatan kulit Kangen Water. Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah konsumen produk Kangen Water dengan
6
pertimbangan antara lain, konsumen yang dimaksud disini adalah konsumen yang pernah menghadiri pertemuan-pertemuan/seminar Kangen Water. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk menganalis aplikasi Theory of Reasoned Action (TRA) dan menuangkan dalam bentuk penelitian dengan judul:” THEORY OF REASONED ACTION (TRA): APLIKASI PADA MINAT BELI PRODUK PERAWATAN KULIT KANGEN WATER (Studi pada Konsumen Produk Perawatan Kulit Kangen Water di Bandar Lampung).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah sikap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk perawatan kulit Kangen Water ?
2. Apakah norma subyektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk perawatan kulit Kangen Water ?
3. Apakah sikap dan norma subyektif secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beliproduk perawatan kulit Kangen Water ?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dari penelitian tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap minat beli produk perawatan kulit Kangen Water
2. Untuk mengetahui pengaruh norma subyektif terhadap minat beli produk perawatan kulit Kangen Water
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap dan norma subyektif secara bersama-sama (simultan) terhadap minat beli produk perawatan kulit Kangen Water.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi perusahaan khususnya perusahaan Kangen Water mengenai kriteria evaluasi dalam keputusan pembelian produk Kangen water. Harapannya perusahaan tersebut dapat menyikapi perilaku ini dengan baik, sehingga perusahaan dapat memberikan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan atau keinginan para konsumen terhadap produk perawatan kulit wajah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk menciptakan promosi atau iklan yang sesuai dengan segmentasi yang dituju.
8
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pemikiran yang berguna bagi penelitian selanjutnya tentang Theory of Reasoned Action (TRA).
0 Response to "PERAWATAN KULIT"
Posting Komentar