MOTIVASI

INGAT!! ALLAH SELALU ADA BOLEH DILIRIK TAK BOLEH TERTARIK

Halaman

APLIKASI PEMBUATAN PAKAN TERNAK AYAM

loading...




I. PENDAHULUAN
            Ternak ayam dan itik adalah sandaran hidup banyak masyarakat, khususnya di pedesaan. Umumnya, memang kalau di pedesaan bisa dianggap sebagai tabungan, yang setiap saat bisa dijual saat membutuhkan. Jutaan orang juga untuk kehidupan sehari-hari tergantung pada peternakan ayam dan itik ini.
Pakan merupakan biaya terbesar dalam pemeliharaan ternak ayam maupun itik, biasanya berkisar 60-75% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, sebagai salah satu dari 3 sendi usaha peternakan (bibit – pakan – manajemen), faktor pakan perlu mendapatkan perhatian khusus. Pilihan bibit ayam atau itik yang baik, artinya dihasilkan dari induk dan pejantan pilihan yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan bobot badan yang tinggi akan menghasilkan keturunan yang memiliki potensi pertumbuhan yang cepat. Bibit yang baik mesti dipelihara dengan manajemen yang baik pula sehingga tidak terjangkit penyakit, tidak kepanasan/kedinginan dan tidak tertiup angin kencang atau dikandangkan dimalam hari sehingga tidak dimakan predator misalnya kucing atau anjing. Bibit yang baik dengan manajemen yang baik juga mesti didukung oleh pakan yang baik pula, agar potensi genetiknya bisa muncul menjadi ayam yang tumbuh dengan baik.  Apa jadinya kalau ayam genetiknya baik dan dipelihara dengan manajemen yang baik tetapi tidak diberi pakan yang baik, yang terjadi adalah pertumbuhan terganggu karena dari input zat makanan yang terdapat dalam pakan yang diberikanlah ayam akan tumbuh. Secara teoritis, kebutuhan zat makanan akan dipenuhi dari pakan yang diberikan akan digunakan untuk hidup pokok (kebutuhan untuk bernapas, beraktivitas dan gerak misalnya), baru setelah terpenuhi maka zat makanan tersebut akan dirombak menjadi daging.

II. TENTANG BAHAN PAKAN
            Bahan pakan ternak adalah segala bahan yang dapat dimakan, yang bermanfaat dan tidak berbahaya terhadap kesehatan ternak unggas. Bila beberapa bahan pakan dicampur untuk memenuhi kebutuhan ternak maka akan menghasilkan pakan sempurna/komplit. Sebenarnya bahan pakan ternak secara sederhana bisa digolongkan menjadi:
1. Bahan pakan asal tumbuhan, seperti tepung daun lamtoro, daun kelor, daun gamal dsb.
2. Bahan pakan asal hewan, seperti tepung ikan, tepung teri dsb
3. Bahan tambahan lain seperti tepung kerang, tepung tulang, premik (produk campuran vitamin, mineral, asam amino dll)
            Bagian terpenting yang menjadi pertimbangan suatu bahan bisa dijadikan bahan pakan adalah:
1. komposisi kimianya
Perlu diketahui bahwa komposisi zat makanan dalam suatu bahan pakan mungkin bervariasi, kalau bahan tersebut asal tanaman misalnya tergantung umur panen, varitas tanaman, pemupukan dsb. Disamping itu ada beberapa bahan pakan yang rentan untuk dipalsukan, misalnya bekatul dipalsukan dengan gilingan sekam, tepung ikan dipalsukan dengan hasil pembakaran tepung bulu dll. Tabulasi beberapa bahan pakan yang mungkin dipakai dinataranya seperti dalam tabel 1 atau bisa diperoleh dari tabel NRC, atau bahkan berbagai buku praktis. 

TABEL 1. KOMPOSISI BAHAN PAKAN UNTUK UNGGAS
BAHAN PAKAN
HARGA
EM
PK
LK
SK
Ca
P
Lis
Met
 
Rp
Kkal/kg
%
%
%
%
%
%
%
BEKATUL
1000
2860
10.2
7
3
0.04
0.16
0.71
0.27
JAGUNG KUNING
2800
3370
8.6
3.9
2
0.02
0.1
0.2
0.18
MENIR
800
3390
8.9
4
1
0.03
0.4
0
0.27
POLLARD
1800
1300
15
4
10
0.14
0.32
0.3
0.17
SORGHUM
900
3250
10
2.8
2
0.03
0.1
0.2
0.13
TEPUNG GAPLEK
300
2970
1.5
0.7
0.9
0.18
0.09
0.03
0.09
TETES  (TEBU)
500
1960
3
0.1
0
0.9
0.1
0
BUNGKIL BIJI KAPAS
1500
2100
41
4.8
12
0.18
0.33
1.6
0.6
BUNGKIL KEDELE
4000
2240
42
0.9
6
0.29
0.65
2.9
0.65
BUNGKIL KELAPA
2100
2200
18.5
2.5
15
0.2
0.57
0.64
0.29
BUNGKIL WIJEN
2500
1910
45
5
5
2
0.3
1.3
1.4
BUNGKIL.KC. TANAH
3700
2200
42
1.9
17
0.2
0.2
1.8
0.5
T.IKAN (Herring))
6500
2640
72
10
1
2
1.5
6.4
2
T.IKAN LOKAL
5000
2650
58
9
1
5.5
2.8
5
1.8
TEPUNG LAMTORO
1500
828
18.9
5.9
16.3
0.05
0
0
0.55
MINYAK KELAPA
8000
8600
0
100
0
0
0
0
TEPUNG BATU
450
0
0
0
0
40
0
0
0
DL Metionin
40000
0
0
0
0
0
0
0
90
GARAM
200
0
0
0
0
0
0
0
0
KULIT KERANG
250
0
0
0
0
37
0
0
0
L-lysin HCl
40000
0
0
0
0
0
0
80
0
PREMIX
5000
0
0
0
0
25
0
0
0

Suatu bahan pakan dikatakan berkualitas apabila zat-zat makanan yang terkandung sesuai atau bahkan lebih tinggi dari standar, misalnya tabel di atas. Ada baiknya senantiasa menganalisakan bahan pakan yang akan digunakan sehingga hasil formulasi bisa riil dan lebih tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan mendatangi dinas peternakan (beberapa daerah di Jawa Timur sudah memiliki fasilitas laboratoriumnya) atau Fakultas Peternakan terdekat. Tentu diperlukan biaya, namun tidak semahal jika harus dianalisiskan ke lembaga swasta.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kadar air bahan pakan. Kadar air bahan pakan yang terlalu tinggi akan merugikan peternak dalam 2 aspek, yaitu: 1. Cepat rusak atau tidak bisa disimpan untuk waktu yang lama dan 2. Menurunkan kandungan nutrisi. Untuk alasan cepat rusak mudah dimengerti karena bahan pakan akan cepat ditumbuhi jamur. Alasan yang kedua tentang zat makanan mudahnya dijelaskan dalam diagram berikut:

            
                                   
Diagram tersebut mengilustrasikan bahwa jika kadar air dalam bahan pakan tinggi berarti kadar bahan keringnya menurun. Padahal zat-zat makanan yang penting untuk pertumbuhan, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral  terdapat dalam bahan kering. Oleh karena itu, peternak perlu memiliki tabel standar sebagaimana perusahaan besar untuk mengontrol kualitas bahan pakan yang akan digunakan. Harga bahan pakan mungkin lebih murah, tetapi kalau kadar airnya diatas 14% akan mudah ditumbuhi jamur meski disimpan dengan baik. 

2. Batasan penggunaan bahan pakan
            Kenapa penggunaan bahan pakan perlu dibatasi? Alasannya adalah jika dipakai terlalu banyak akan berpengaruh negatif terhadap ternak. Pengaruh negatif tersebut bisa disebabkan oleh  karena mengandung zat anti-nutrisi. Misalnya kedelai mentah kaya akan anti-tripsin sehingga menghambat pencernaan protein. Oleh karena itu, perlu perlakuan sebelum diberikan pada ternak misalnya dengan penyangraian selama 20-30 menit. Tetapi, penyangraian tidak hanya memerlukan proses dan tenaga kerja tambahan dan tentu saja ongkos tambahan untuk pegawai dan penyangraian. Untuk praktisnya, digunakanlah bungkil kedelai yaitu kedelai hasil samping pembuatan minyak kedelai.
            Batasan penggunaan bahan pakan juga diperlukan mengingat pakan ternak unggas umumnya hanya membolehkan kadar serat kasar 5-7% saja. Serat kasar memang dibutuhkan oleh ternak unggas, tetapi karena kemampuannya mencerna serat yang terbatas khususnya untuk ternak muda maka penggunaan bahan pakan kaya akan serat kasar mesti diatur. Tabel 2 dibawah bisa dijadikan acuan, biasanya peternak juga mendasarkan pada pengalaman yang mungkin berbeda dengan teori karena didasarkan pada tingkat keuntungan tertinggi.

Tabel. 2. maksimum penggunaan bahan pakan untuk unggas

Bahan Pakan
Petelur
Pedaging

Starter
Grower
Layer
Starter
Finisher
Jagung
60
60
70
60
70
Sorgum
25
40
40
25
40
Bekatul
10
15
30
10
10
Menir
40
40
40
40
40
Tepung gaplek
8
10
10
8
10
Pollard
5
15
30
15
20
Gandum
10
20
40
10
30
Lemak/minyak
5
6
7
5
7
Tetes
2
2
2
2
2
Tp. daun lamtoro
5
5
5
5
5
Kapur
5
5
5
5
5
Kulit kerang
2
3
5
1
3
Limbah udang
5
5
8
5
5
Bungkil kedele
30
30
40
30
40
Bungkil kacang
5
7.5
15
5
7.5
Bungkil kelapa
10
15
25
15
15
Bungkil biji kapas
5
5
10
2.5
5
Tepung ikan
7
8
10
7
10
Tepung bulu
2
5
5
5
5
Tepung daging
7
7
7
7
7
Tepung bekicot
3
3
3
3
3

III. TEORI PEMBUATAN PAKAN
            Dalam hal pembuatan pakan ini diperlukan pertimbangan khusus diantaranya:
1. Bahan pakan apa yang akan digunakan
            Untuk membuat pakan sendiri lebih sulit, terutama karena peternak umumnya memiliki pilihan terhadap jenis bahan pakan yang dipakai terbatas. Mungkin peternak memiliki hanya tidak lebih dari 8-10 jenis bahan pakan biasanya terdiri dari jagung, bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tapioka, tepung kerang, kalsium karbinat/tepung batu, dan premik. Hal ini berbeda dengan pabrik pakan besar seperti Phokphand atau Comfeed yang memiliki dana dan gudang yang besar mampu mengkoleksi 50 atau lebih jenis bahan pakan. Terlebih dalam pengadaan bahan pakan ternak kontinyuitas suplai dan ketersediaannya merupakan hal yang sangat penting. Suplai bahan pakan yang kontinyu dan bahan pakan tersebut selalu tersedia sepanjang tahun penting agar formula pakan yang dibuat nanti tidak terlalu sering berubah, karena pada prinsipnya ternak bisa diberikan pakan dengan kualitas yang sama tetapi tiap bahan pakan punya spesifikasi sendiri misalnya mengandung anti-nutrisi yang menyebabkan palatabilitas/tingkat kesukaan menurun dan berakibat konsumsi pakannya juga menurun. Padahal, konsumsi pakan adalah langkah awal dari tercapainya produktifitas. Jika level konsumsi pakan tidak tercapai maka akan sulit punya tercapai target pertumbuhannya.

2. Tabel zat makanan yang terkandung dalam bahan pakan tersebut
            Untuk bisa menyusun pakan atau membuat formula pakan diperlukan komposisi zat makanan dari setiap bahan pakan yang mau dipakai. Komposisi tersebut untuk mudahnya perlu disusun dalam suatu tabel kalau bisa dalam suatu program spreadsheet semacam excel (program excel bisa digunakan untuk menyusun ransum). Pada saat mau menyusun formula, tabel seperti tabel 1 tersebut akan sangat membantu.

3. Tabel kebutuhan zat makanan
            Tabel kebutuhan zat makanan adalah spesifik dan berbeda menurut kebutuhannya berdasarkan jenis ternak (berbeda antara ayam dan itik misalnya), jenis produksi (untuk produksi daging atau telur) dan umur (karena pertumbuhan ternak dipengaruhi oleh umur, juga produksi telur dipengaruhi oleh umur). Penggunaan ayam buras untuk produksi daging, atau ayam petelur jantan dan itik jantan sebagai ternak pedaging sebenarnya keluar dari ”kodrat”. Hanya peternak Indonesia saja yang melihat ini peluang, walaupun ketiga ternak tersebut  pertumbuhannya lambat dengan strategi pemberian pemberian yang tepat dan murah keuntungan masih bisa diperoleh. Keuntungan dalam usaha peternakan adalah orientasi peternak, jika untung maka banyak peternak lain yang ikut-ikutan memelihara ternak tersebut. Tabel 3 berikut bisa dijadikan acuan peternak untuk membuat formulasi pakan.

Tabel 3. kebutuhan zat makanan unggas PEDAGING DAN PETELUR
Jenis Unggas
Periode / umur
 
 
 
Kebutuhan zat makanan
 
 
 
 
EM
PK
LK
SK
Ca
P
Lis
Met
 
 
Kkal/kg
%
%
%
%
%
%
%
Ayam Pedaging
Starter (0-3mg)
2900
22
5-8
3-5
0.9-1.1
0.7-0.9
1.1
0.5
Ayam Pedaging
Finisher (3-6mg)
3100
20
5-8
3-5
0.9-1.1
0.7-0.9
1
0.38
Ayam Petelur
Starter (0-8mg)
2800
19
4-6
4-5
0.9-1.1
0.6-0.8
0.85
0.3
Ayam Petelur
Grower (8-22mg)
2600
16
4-6
5-6
0.9-1.1
0.6-0.8
0.6
0.25
Ayam Petelur
Layer1(22-52mg)
2650
17
4-6
4-6
3.3-3.8
0.7-0.9
0.73
0.34
Ayam Petelur
Layer2(>52mg)
2650
15.5
4-6
4-6
3.5-3.8
0.7-0.9
0.6
0.25
Ayam Petelur jantan
1 hari-dipotong
 2900
19
5-8
4-5
0.9-1.1
0.6-0.8
0.85
0.3
Itik
(0-2mg)
2900
22
5-8
3-5
0.65
0.4
0.9
0.4
Itik
(2-7mg)
3000
16
5-8
3-5
0.6
0.3
0.65
0.3
Itik
Layer
2900
15
4-6
4-6
2.75
0.4
0.6
0.27
Itik jantan pedaging
Starter (0-3mg)
2800
22
5-8
3-5
0.65
0.4
0.9
0.4
Itik jantan pedaging
Finisher (3-7mg)
2900
16
5-8
3-5
0.6
0.3
0.65
0.3
Ayam Buras
Starter (0-3mg)
2700
18
4-7
3-6
0.9-1.1
0.7-0.9
0.6
0.25
Ayam Buras
Finisher (3-8mg)
2800
15
4-7
3-6
0.9-1.1
0.7-0.9
0.6
0.25
4. Metode penyusunan/formulasi pakan
            Ada beberapa metode formulasi pakan, namun kali ini hanya akan dibahas 2 saja yaitu metode pearson square dan trial and error. Lebih lanjut akan dibahas secara lebih detil dalam sub-bab formulasi pakan.

5. Harga bahan pakan
            Pakan jadi/komplit yang dibuat peternak akan murah jika disusun dari bahan pakan yang berkualitas tetapi murah. Padahal fenomena umumnya adalah semakin murah harga bahan pakan kualitasnya semakin jelek atau paling tidak dibawah standar. Tepung ikan adalah ilustrasi yang paling mudah, biasanya harga tepung ikan ditentukan oleh kandungan proteinnya. Misalnya setiap% protein adalah Rp 100,- maka tepung ikan yang kandungan proteinnya 50% harganya Rp 5000,-/kg. Jika peternak ditawari dengan harga di bawah Rp 5000,-/kg perlu curiga kualitasnya.





Dari perhitungan tersebut di atas maka bisa diperoleh formula bahwa bungkil kedelai yang digunakan adalah 22 kg dan jagungnya 50 kg.
            Perhitungan ini memang sederhana, tetapi banyak kelemahannya, yang utama adalah hanya 1 zat makanan (misalnya dalam contoh di atas adalah protein) saja yang bisa dihitung dengan tepat (20%).

2. Metode trial and error (coba dan salah) artinya kalau salah ya dicoba hitung lagi. Berdasarkan alat perhitungannya maka bisa menggunakan kalkulator atau program excel. Tentu saja dengan menggunakan excel akan jauh lebih mudah. Untuk mengingatkan, apapun metode yang digunakan memerlukan 2 hal:
1.    Tabel komposisi zat makanan dari bahan penyusun pakan, memang baru memuat beberapa yang mungkin digunakan di Indonesia seperti terlihat dalam Tabel 1.
2.    Tabel kebutuhan zat makanan untuk unggas yang bersangkutan (termasuk harganya), untuk ayam ras memang sudah ada standarnya tetapi untuk ayam buras dan ternak lokal lain mengacu pada label produk yang dikeluarkan oleh beberapa perusahaan pakan atau sebagaimana tertuang dalam Tabel 3.
3.    Mempertimbangkan batasan penggunaannya

2.1. Prosedur penyusunan ransum dengan kalkulator
                  a. buatlah tabel dengan jumlah kolom sebanyak zat makanan yang ingin diketahui dan dengan jumlah baris sebanyak jumlah bahan pakan yang ingin digunakan sebagai berikut:
BAHAN

HARGA
EM
PK
LK
SK
Ca
P
Lis
Met

 

Rp/kg
Kkal/kg
%
%
%
%
%
%
%
     
b. sandingkan tabel komposisi dengan tabel tersebut untuk memudahkan perhitungan.

      c. mulailah memilih bahan pakan yang hendak digunakan sesuai yang ada tersedia saat itu, lalu menghitung dengan mengalikan proporsi dibagi 100 dikalikan dengan komposisi yang sesuai kolomnya.



BAHAN

HARGA
EM
PK
LK
SK
Ca
P
Lis
Met

 

Rp/kg
Kkal/kg
%
%
%
%
%
%
%
BEKATUL
10

10/100 x 800=
80
268
dst






JAGUNG KUNING
50
1500
1500








BUNGKIL BIJI KAPAS


dst








BUNGKIL KEDELE











BUNGKIL KELAPA











T.IKAN LOKAL











TEPUNG LAMTORO











MINYAK KELAPA











GARAM











KULIT KERANG











PREMIX











TOTAL
100






















STANDAR KUALITAS


misalnya
2750
17
4-8
3-5
2.8-3.8
0.7-1.0
1.0
0.3

      d. jumlahkan hasilnya

      e. bandingkan dengan standar, kemudian evaluasi apakah sudah sesuai (matching). Jika belum rubahlah proporsinya hingga didapat hasil yang ideal.


2.2. Prosedur penyusunan ransum dengan software Microsoft Excel
Secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pilih bahan yang akan dipakai boleh mengacu pada Tabel 1 atau yang lain, sebaiknya menggunakan lebih dari 6 jenis bahan pakan supaya jika bahan pakan yang satu kekurangan zat "A" mungkin bisa ditutupi oleh bahan pakan yang lain (supplementary effect). Masukkan datanya dalam Microsoft excel. Contohnya lihat Gambar berikut:



b. Buatlah kopi tabel kolom 1, lalu dibawahnya masukkan standar kebutuhan zat makanannya sesuai jenis ternak yang dipelihara (dalam hal ini dipilih ayam petelur layer), bisa mengacu pada Tabel 3. atau yang lainnya dan cantumkan proporsinya. Setelah proporsinya ditentukan, buatlah rumusnya  misalnya seperti contoh berikut:



c. Bayangkan bahwa pakan jadi yang hendak disusun adalah dalam formula 100%.  Maka total proporsi nanti harus seratus. Lihat Gambar berikut:



d. Jika proporsi sudah ditemukan, itulah sebenarnya formula pakan jadi saudara. Jadi tinggal berapa kilogram pakan yang hendak disusun, dikalikan dengan formula itu ketemu berapa bahan pakan yang diperlukan. (Ternyata minyak kelapa, DL Methionin dan L Lisin tidak diperlukan untuk menyusun pakan karena kebutuhan ternak sudah terpenuhi dengan baik). Hasil akhir formulasi dapat dilihat dalam Gambar berikut (fokus pada bagian yang diarsir/highlighted) dengan asumsi pakan jadi yang ingin dibuat adalah 1000 kg atau 1 ton:


Sebenarnya kesederhanaan metode formulasi ini terletak pada penggunaan perkalian dan penjumlahan saja, tetapi jika digunakan kalkulator akan sangat menjemukan karena perubahan proporsi berdampak pada pengulangan perhitungan dari awal. Oleh karena itu, perlu digunakan program software Microsoft Excel untuk solusinya.

V. Pakan untuk penggemukan ayam dan itik
            Dalam bab ini akan diberikan formula yang dipakai oleh beberapa peternak. Sekali lagi jika ingin dicek apa sesuai kebutuhan bisa digunakan program excel, tetapi peternak dasarnya bukan kebutuhan tetapi keuntungan.
Itik jantan diberi BR1 atau 411 selama 1 minggu pertama, kemudian pakan dirubah menjadi campuran antara jagung 30 bagian, bekatul 20 bagian dan BR1 atau konsentrat 411 sampai umur 7 minggu.


VI. Praktek pembuatan/pencampuran pakan
            Formulasi pakan yang baik, juga harus dibuat/dicampur dengan cara yang benar untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal. Yang dimaksud dengan cara yang benar adalah proses pencampuran yang merata/homogen.             Setelah berhasil membuat formulasi, beberapa bahan pakan terpilih akan dicampur baik secara manual atau dengan mesin. Agar pencampuran bisa berlangsung dengan baik dan homogen/merata. Mulanya bahan pakan harus dalam kondisi yang sama, maksudnya semua dalam ukuran yang sama atau sebaiknya digiling dan tidak ada yang butiran dengan alat sederhana seperti dalam Gambar 1.  





Gambar 1. Mesin giling butiran/grinder (kiri) dan penyiapan bahan pakan (kanan)

Kemudian bahan pakan yang akan digunakan disiapkan semua terlebih dahulu baru setelah itu dicampur secara manual. Jika volumenya lumayan banyak diatas 50 kg misalnya pencampuran bisa menggunakan sekop/pacul.

Gambar 2. Pencampuran secara manual (kiri) dan menggunakan pacul (kanan)

Jika telah dicampur, maka bisa langsung diberikan pada ternak dalam bentuk tepung atau diproses lebih lanjut menjadi bentuk pellet yang secara sederhana dicetak menggunakan gilingan untuk membuat sambel pecel/getuk lindri. Hanya jika ini dilakukan bahan perlu dibasahi/dikukus dulu. Setelah itu perlu dilakukan proses penjemuran atau pengeringan kembali kemudian disimpan lebih lanjut sebelum diberikan pada ternak.

Demikian semoga tulisan ini bermanfaat.
Malang, 25 April 2010

0 Response to " APLIKASI PEMBUATAN PAKAN TERNAK AYAM "

Posting Komentar