loading...
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini merupakan
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen pada program
pendidikan 3 tahun Bina Sarana Informatika cabang Yogyakarta dengan judul Sistem
Informasi Keuangan.
Dengan sepenuh hati
penulis menyadari dan merasakan betapa besar bantuan dari berbagai pihak dan
sumber manapun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
- Bpk. selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
- Ibu selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
- Orangtua tercinta yang telah memberikan dorongan dan doanya dalam penyusunan makalah ini
- Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga terselesainya makalah ini
Di dalam penyusunan
laporan ini, penulis menyadari dengan sepenuh hati akan kurang sempurnanya
Makalah ini, mengingat tingkat kemampuan serta pengalaman penulis belum luas.
Namun demikian, penulis akan berusaha keras untuk menyusun Makalah ini sehingga
dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca. Terimakasih.
Nopember 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan TI telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data,
memproses dan melaporkan informasi keuangan Oleh karena itu auditor akan banyak
menemukan lingkungan dimana data tersimpan lebih banyak dalam media
elektronik dibanding media kertas. Auditor harus menentukan bagaimana
perusahaan menggunakan systemTI untuk meng-inisiasi, mencatat, memproses dan
melaporkan transaksi dalam laporan keuangan. Sebenarnya tidak ada perbedaan
konsep audit yang berlaku untuk system yang kompleks dan system manual, yang
berbeda hanyalah metode-metode spesifik yang cocok dengan situasi system
informasi akuntansi yang ada. Pemahaman ini diperlukan dalam rangka mendapatkan
pemahaman internal control yang baik agar dapat merencanakan audit dan
menentukan sifat, timing dan perluasan pengujian yang akan dilakukan.
Sistem infomasi keuangan mekanis telah digunakan dalam bisnis selama
seratus tahun atau lebih. Mesin kartu berlubang, yang menjadi satu-satunya
altematif bagi pemsahaan besar sebelum adanya komputer, digunakan tetutama
dalam fungsi keuangan. Hal yang sama terjadi pada mesin bookkeeping keydriven.
Aplikasi mesin ini terbatas untuk digunakan dalam pemrosesan data accounting,
dan hanya sedikit penggunaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan informasi
manajer bahkan untuk manajer keuangan. Ketika komputer muncul, ia diterapkan
dengan cara yang sama. Tjdak sampai pada pertengahan tahun 1960-an, sistem
informasi keuangan diiembangkan dan ia tidak hanya digunakan untuk menangani
tugas accounting dasar. Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan berkaitan
dengan ams uang dalam perusahaan. Pada mulanya harus diperoleh uang untuk mendukung manufaktur, pemasaran,
dan aktivitas yang lain. Kemudian, pendanaan tersebut harus dlkontrol untuk
memastikan bahwa ia digunakan secara efektif. Semua manajer dalam pemsahaan
mempunyai tanggung jawab keuangan. Mereka diberi anggaran biaya operasi seminim
mungkin dan diharapkan untuk menjaga pengeluaran biaya melampau batasan
anggaran tersebut. Informasi yang men~elaskan arus uang baik yang dianggarkan
maupun yang sebenarnya memungkinkan manajer untuk melakukan tanggung jawab
keuangannya. Informasi ini diberikan oleh sistem informasi keuangan. Sistem
informasi keuangan mempunyai tiga tugas pokok: (I) Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan
datang, (2) membantu perolehan dana tersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan
tentang :
1.
Definisi Sistem Informasi
Keuangan
2.
Model Sistem Informasi Keuangan
3.
Macam subsistem Input
4.
Macam subsistem Output
1.3. Tujuan Makalah
1.
Agar
pembaca bisa mengerti pengertian Sistem Informasi Keuangan.
2.
Pembaca
mengerti bagaimana Model Sistem Informasi Keuangan
3.
Pembaca
tahu apa saja macam subsistem Input dan Output pada Sistem
Informasi Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defini Sistem Informasi
Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem
informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau
kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah
keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam
bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari
sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
2.2.1
SUBSISTEM INPUT
Ada tiga subsistem input, yaitu: Subsistem
Informasi Akuntansi, Subsistem Audit Internal, dan Subsistem Inteligensi
Keuangan.
a. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1)
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi
bertugas menyediakan data akuntansi yang berupa
catatan mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan.
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk
setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang
terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam
berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
Pengumpulan data di bidang manufaktur
diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan ke dalam database dengan
menggunakan terminal atau dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh perusahaan.
Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan
lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable
mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan, dan account
payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagai dasar untuk pemecahan
masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan. Sebagai contoh
menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan dasar
untuk menyusun atau merevisi keputusan mengenai inventarisasi manajer.
Sinonim dengan
Pemrosesan data. Dalam
pandangan kita, sistem pemrosesan data adalah sama dengan sistem accounting.
2) Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk
menghasilkan dan memelihara record pemsahaan yang up-tedate.
3) Tugas Pokok.
Pemrosesan data mempunyai empat tugas
pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan
dokumen.
4) Sifat
Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang
penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang
lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi pemecahan
masalah mini- mal.
b. Sub Sistem Audit Internal
1)
Pengertian
Auditor adalah orang bertugas memeriksa
catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya.
Auditor
intemal adalah pekerja
dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan
evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan
subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa
mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Auditor intemal hams memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan. Ini rneliputi pemahaman kornputer dan informasi, selain kemampuan auditing
standart yang dimilikinya. Mungkin kebalikan dari apa yang anda perkiakan,
bahwa auditor internal tidak selalu hams dari lulusan perguruan tinggi jurusan
accounting, namun mereka yang bekeja di auditing bisa dari berbagai macam
disiplin ilmu. Kondisi ini, dan dengan adanya kenyataan hahwa sistem bisnis
bersifat sangat kompleks, menyebabkan auditor intemal hatus setidaknya
menjalani training sekitar empat tahun. Semuanya ini dimaksudkan agar auditor
intemal, sperti halnya spesialis informasi, dapat memberikan kontribusi yang
beragam terhadap proyek sistem berdasarkan disiplin ilmunya dan berdasarkan
pengalamannya. Mungkin tingkat kontribusi auditor ini bisa dipengamhi oleh
sikap manajemen puncak. Jika manajemen melihat auditor hanya sebagai anjing
pengawas yang misi utamanya mendeteksi kelemahan yang terhadap sistem yang
telah diinstal, rnaka kontribusinya akan sedikit. Sebaliknya, bila manajemen
melihatnya secara posotif yaitu bahwa ia dapat memberikan masukan atau pengaruh
kepada selumh siklus hidup CBIS,
maka tingkat kontribusinya akan tinggi.
Auditor internal, seperti halnya insinyur
industri, biasanya hanya terbatas melakukan aktivitas internal. Namun demikian,
ada pemikiran diantara internal, bahwa mereka seharusnya lebih rnernberikan
perhatian pada lingkungan. Dengan lebih banyak melihat lingkungan pemsahaan,
auditor akan perspektif yang lebih luas untuk rnernperhatikan sistem pemsahaan
dan ia dapat lebih mempunyai peran dalam tugas konsultasinya.
Selama ini tak ada tanda yang menunjukkan
bahwa auditor internal telah memiliki perspektif yang lebih luas tersebut.
Namun, untuk mencapai pola yang telah kita terapkan, yaitu sejauh mana CBIS
sehamsnya berfungsi, kita telah menyertakan input lingkungan ke dalam subsistern
auditing internal.
2) Jenis Audit
Auditor dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Auditor Ekternal : Auditor yang bekerja
untuk kantor akuntansi publik. Biasanya terdapat pada perusahaan kecil.
2. Auditor Internal: Auditor yang dimiliki sendiri oleh
perusahaan. Biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri.
1) Jenis-jenis Audit Internal :
1.
Audit Keuangan
Menguji akurasi catatan keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi
terhadap keakurangan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang
dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor internal juga melakukan audit
keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan oleh auditor ekstemal, atau
dapat beketja sama dengan eksternal.
2.
Audit Operasional
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk
memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan)
efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat
konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan
penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem
selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3.
Audit Kesesuaian
Bertugas
memeriksa
efektivitas prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit
oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di
perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
Audit
persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa
audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan
secara perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya rnenggunakan
pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa nama pada sistem penggajian menggambarkan
pekerja yang sebenarnya dan bukannya hanya entri fktif yang dibuat oleh
supervisor yang bertanggung jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari
pembayaran tersebut.
4.
Rancangan sistem pengendalian Internal
Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit
agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. Dalam
auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang
telah ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu sistem
diimplementasikan, sehingga ia tak dapat
memberikan masukan terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah
akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem
itu telah diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu
perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa
auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas
sistem tersebut.
2) Sifat pekerjaan
Auditor Internal
1. Obyektivitas
Pentingnya Obyektivitas. Seperti halnya auditor ekstemal, unsur yang berbeda dari pekeja
lainnya yang hams dimiliki oleh auditor internal adalah obyektivitas. Evaluasi
dan saran yang diberikannya adalah untuk mengoreksi sistem orang lain, tidak
pernah untuk sistemnya sendiri. Oleh karena itu, ha1 ini akan menjadi sangat gawat hila situasi untuk mengoreksi sistemnya
sendiri ini tejadi.
Agar audit intemal selalu dapat menjaga
keobyektivitasannya, ia tidak disertakan untuk bertanggung jawab atas sistem
yang telah ia bantu dalam pengembangannya. Ia hanya bekeja dalam kapasitasnya
sebagai pemberi saran. Ia membuat rekomendasi atau saran kepada manajemen dan
membuat keputusan manajemen mengenai apakah mengimplementasikan rekomendasi
tersebut atau tidak. Dalam hal ini, auditor intemal melakukan pekejaannya
persis sama dengan analis sistem.
2. Independen
3) Pengetahuan dan Keahlian
Auditor Internal
1. Pendidikan
2. Kemampuan khusus
3. Pengalaman
b.
Sub sistem Intelijen Keuangan
Sub sistem Intelijen Keuangan bertugas mengidentifikasi sumber-sumber terbaik bagi
modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana.
Sub sistem Intelijen Keuangan digunakan untuk mengidentifikasikan sunber
– sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh
berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Subsistem inteligensi keuangan
mengumpulkan data dari masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar
pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional
dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan
mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Dalam beberapa tahun
yang lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem ini telah meluas dari lingkup
nasional menjadi internasional.
2.2.1
SUB SISTEM OUTPUT
a. Subsistem Peramalan
1)
Pengertian
Sub
Sistem Peramalan bertugas memproyeksikan aktivitas
perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.
Aktivitas tahun yang akan datang terutama
dipengangaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal, seperti besarnya
kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu
peramalan tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan kebutuhan konsumen harus diantisipasi,
seperti halnya mengantisipasi iklim ekonomi. Model peramalan telah dikembangkan, yang meliputi
data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaati
jangka pendek dan jangka panjang. Model ini berfungsi sebagai alat DSS untuk
memecahkan masalah yang menjadi kurang terstruktur karena adanya perpanjangan
jangka waktu perencanaan. Sistem Peramalan, merupakan
salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Ada berbagai macam teknik peramalan yang
dapat digunakan untuk melihat masa depan. Perusahaan biasanya akan menggunakan
kombiiasi dari beberapa teknik, dengan mencari prediksi masa depan yang paling
baik.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat
informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi
manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif
telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan untuk bidang lain
dalam operasi perusahaan.
Sebelum
kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
2) Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum
kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
a)
Semua peramalan merupakan
proyeksi dari masa lalu
Dasar
terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah dengan
melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalan mengikuti
pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk
peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
b)
Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan
peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh
DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa
variabel yang tak dapat
diukur.
c)
Tidak ada peramalan yang sempurna.
Paket
peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan memberikan
keakuratan prediisi 100 persen.
Karena manajer mengetahui akan sifat
peramalan ini, ia banyak menggunakan petimbangannya dalam menggunakan output
untuk dasar perencanaan masa yang akan datang.
3) Jenis-jenis peramalan
1.
Peramalan jangka panjang
2. Peramalan
jangka pendek
4) Metode Peramalan
1.
Metode Kuantitatif
Bagian
keputusan terstruktur dapat ditangani dengan
metode kuantitatif yang berjangkauan dari yang paling sederbana sampai yang
sangat kompleks. Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima
tahun atau lebih adalah regresi. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi
ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah
tenaga penjual.
2.
Metode Non Kuantitatif
Pendekatan non-kuantitatif tidak
melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan penalaran, seperti, "Kami
menjual dua ribu unit pada tahun la1u dan kami harus dapat meningkatkan
penjualan tersebut. Maka, saya
pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada tahun yang akan datang."
Ramalan seperti ini hanya mempunyai sedikit dasar atau bahkan tidak sama
sekali, atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan
bisnis yang telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang dapat melakukan
pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik.
Beberapa perusahaan telah menetapkan
sistem formal yang mencakup metode kuantitatif. Ada tiga metode, yaitu
konsensus panel Delphi dan Rapat elektronik :
a.
Tehnik Konsensus Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas kelompok ahli yang secara
terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah
proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
b.
Metode Delphi
Metode Delphi
melibatkan sekelompok
ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon
kepada serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap
putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian,
sedikit demi sedikit isinya tersaring terus.
c.
Rapat elektronik
Rapat elektronik
dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan
bantuan berupa alat elektronik.
b.
Subsistem Manajemen Dana
1)
Pengertian
Subsistem Manajemen Dana bertugas mengatur /
mengelola arus uang.
Subsistem
manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus
uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi
yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan
arus keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan
datang, misalnya tahun yang akan datang.
Arus yang seimbang mengurangi kebutuhan yang
tidak penting mengenai modal operasi pinjaman yang tidak diperlukan dan
meningkatkan perolehan kembali dana surplus yang diinvestasikan. Model cash
flow dapat dibuat dengan menggunakan bahasa prosedur, bahasa pemodelan, bahasa
generasi keempat atau menggunakan spreadsheet elektronik. Ini merupakan bidang
yang cocok untuk penerapan expert system.
Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan
menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen
dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang
sangat kuat pada arus tersebut.
2)
Tujuan :
1.
Memastikan bahwa arus uang yang masuk melalui
pendapatan lebih besar dari arus uang yang keluar melalui biaya
2.
Memastikan bahwa keadaan
ini akan stabil sepanjang tahun
c.
Subsistem Pengendalian
1)
Pengertian
Penggunaan
dana yang ada dikendalikan oleh subsistem
pengendalian. Subsistem ini terutama terdiri atas program yang
menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data, guna untuk
menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan.
Laporan tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya
dengan anggaran. Sementara bisnis lebih menjadi kompetitif dan biaya operasi
meningkat, maka dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. Subsistem
pengontrolan memungkinkan manajer untuk aktivitas pengontrolan biaya.
Ada lebih
banyak software aplikasi tertulis untuk bidang keuangan yang telah dikembangkan
dari pada untuk bidang yang lain. Software tersebut
kebanyakan berupa paket pemrosesan data, seperti payroll (penggajian),
inventarisasi, dan count receivable.
Sistem
informasi keuangan memberikan informasi dalam tiga bentuk utama yaitu laporan
berkala, laporan khusus, dan hasil simulasi matematis. Yang penting dari
fasilitas output ini adalah bahwa ia digunakan oleh perorangan dan organisasi
di luar maupun di dalam pemsahaan. Pemegang saham perusahaan, anggota masyarakat
keuangan, pemerintah, dan pemasok membutuhkan jenis informasi untuk menjelaskan
kondisi keuangan perusahaan yang berbeda-beda. Juga, sebagian informasi
keuangan ditujukan kepada kelompok dan organisasi yang belum pernah dan belum
akan diasosiaslkan dengan pemsahaan secara langsung, yaitu keamanan, pendidik,
dan investor yang potensial.
Anggaran operasional adalah sejumlah uang yang
tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional.
2)
Proses pembuatan
anggaran:
1.
Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top-down)
Bila
dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran
yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi
pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang
paling baik mengenai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan
dana yang dapat digunakan oleb perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun
demikian, anggaran seperti itu mungkin dipandang oleb manajer tingkat bawah
sebagai tujuan yang tidak realistis. Di
sini penyusunan anggaran dilakukan oleh orang yang tidak tahu
situasi yang sebenarnya.
2.
Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)
Bila
dilakuka pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat
organisasional paling bawah dan naik
ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah
yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan
sumbemya. Namun demikian, log'ia ini biasanya tidak dapat diterima oleh eksekutif
perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta anggaran dalam
jumlah yang tidak realistis.
3.
Pendekatan partisipasi
Karena
adanya kelemahan dari pendekatan
top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu,
orang yang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana
tersebut. Ini adalah pendekatan give and take,
yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan
negoisasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer
tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan
pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai
kehutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah.
1)
Jenis-jenis
Audit Internal :
1. Audit Keuangan
Menguji
akurasi catatan keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakurangan record perusahaan
dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor
internal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan
oleh auditor ekstemal, atau dapat beketja sama dengan eksternal.
2. Audit Operasional
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk
memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan)
efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat
konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan
penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem
selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3. Audit Kesesuaian
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari
kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga
prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan
audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa
secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja diberi cek
pembayaran, dan bukannya rnenggunakan pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa
nama pada sistem penggajian menggambarkan pekerja yang sebenarnya dan bukannya
hanya entri fktif yang dibuat oleh supervisor yang bertanggung jawab, yang
hanya ingin mendapat bagian dari pembayaran tersebut.
4. Rancangan sistem
pengendalian Internal
Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan
audit-audit agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan
sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal
mempelajari sistem yang telah ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus
menunggu sampai suatu sistem diimplementasikan, sehingga ia tak dapat memberikan masukan
terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah akan lebih terlalu
mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem itu telah
diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu
perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa
auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas
sistem tersebut.
2)
Sifat pekerjaan Auditor Internal
1. Obyektivitas
Pentingnya
Obyektivitas. Seperti halnya auditor
ekstemal, unsur yang berbeda dari pekeja lainnya yang hams dimiliki oleh
auditor internal adalah obyektivitas. Evaluasi dan saran yang diberikannya
adalah untuk mengoreksi sistem orang lain, tidak pernah untuk sistemnya
sendiri. Oleh karena itu, ha1
ini akan menjadi sangat gawat
hila situasi untuk mengoreksi sistemnya sendiri ini tejadi.
Agar audit
intemal selalu dapat menjaga
keobyektivitasannya, ia tidak disertakan untuk bertanggung jawab atas sistem
yang telah ia bantu dalam pengembangannya. Ia hanya bekeja dalam kapasitasnya
sebagai pemberi saran. Ia membuat rekomendasi atau saran kepada manajemen dan
membuat keputusan manajemen mengenai apakah mengimplementasikan rekomendasi
tersebut atau tidak. Dalam hal ini, auditor intemal melakukan pekejaannya
persis sama dengan analis sistem.
2. Independen
3)
Pengetahuan dan Keahlian Auditor Internal
1. Pendidikan
2. Kemampuan khusus
3. Pengalaman
b.
Sub sistem Intelijen Keuangan
Sub sistem Intelijen Keuangan bertugas mengidentifikasi sumber-sumber terbaik bagi
modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana.
Sub sistem Intelijen Keuangan digunakan untuk mengidentifikasikan sunber
– sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh
berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Subsistem
inteligensi keuangan mengumpulkan data dari masyarakat keuangan, yaitu bank,
agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut
nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan
analis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.
Dalam beberapa tahun yang lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem ini telah
meluas dari lingkup nasional menjadi internasional.
2.2.1
SUB SISTEM OUTPUT
a.
Subsistem Peramalan
1)
Pengertian
Sub Sistem Peramalan
bertugas memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh
tahun atau lebih.
Aktivitas
tahun yang akan datang terutama dipengangaruhi oleh permintaan pasar dan
hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila
jangka waktu peramalan tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan kebutuhan konsumen harus diantisipasi,
seperti halnya mengantisipasi iklim ekonomi. Model peramalan telah dikembangkan, yang meliputi
data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaati
jangka pendek dan jangka panjang. Model ini berfungsi sebagai alat DSS untuk
memecahkan masalah yang menjadi kurang terstruktur karena adanya perpanjangan
jangka waktu perencanaan. Sistem Peramalan, merupakan
salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Ada
berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan.
Perusahaan biasanya akan menggunakan kombiiasi dari beberapa teknik, dengan
mencari prediksi masa depan yang paling baik.
Sebagian
besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan,
pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode
kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia
doterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita
harus mengetahui bahwa:
2)
Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita
harus mengetahui bahwa:
a)
Semua peramalan merupakan
proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan
terjadi di masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di masa
lampau. Semua jenis peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah
mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan
dasar historis.
b)
Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi
terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada
beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
c)
Tidak ada peramalan yang sempurna.
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak
dapat diharapkan memberikan keakuratan prediisi 100 persen.
Karena
manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan
petimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar perencanaan masa yang akan
datang.
3)
Jenis-jenis peramalan
1. Peramalan jangka panjang
2. Peramalan jangka pendek
4)
Metode Peramalan
1. Metode Kuantitatif
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode
kuantitatif yang berjangkauan dari yang paling sederbana sampai yang sangat
kompleks. Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun atau
lebih adalah regresi. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi ramalan,
seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah tenaga
penjual.
2. Metode Non
Kuantitatif
Pendekatan
non-kuantitatif tidak melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan
penalaran, seperti, "Kami menjual dua ribu unit pada tahun la1u dan kami
harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada
tahun yang akan datang." Ramalan seperti ini hanya mempunyai sedikit dasar
atau bahkan tidak sama sekali, atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari
pengalaman penglihatan bisnis yang telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang
dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik.
Beberapa
perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakup metode kuantitatif. Ada
tiga metode, yaitu konsensus panel Delphi dan Rapat elektronik :
a. Tehnik Konsensus
Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas
kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa
depan dan melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
b. Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan
sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan
respon kepada serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator.
Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan
demikian, sedikit demi sedikit isinya tersaring terus.
c. Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan
menggunakan bantuan berupa alat elektronik.
b.
Subsistem Manajemen Dana
1)
Pengertian
Subsistem
Manajemen Dana bertugas mengatur / mengelola arus uang.
Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi
aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan.
Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai
keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka
waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang
akan datang.
Arus yang
seimbang mengurangi kebutuhan yang tidak penting mengenai modal operasi
pinjaman yang tidak diperlukan dan meningkatkan perolehan kembali dana surplus
yang diinvestasikan. Model cash flow dapat dibuat dengan menggunakan bahasa
prosedur, bahasa pemodelan, bahasa generasi keempat atau menggunakan
spreadsheet elektronik. Ini merupakan bidang yang cocok untuk penerapan expert
system.
Kita telah
mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem
manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai
pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.
2)
Tujuan :
1.
Memastikan bahwa arus uang yang masuk melalui
pendapatan lebih besar dari arus uang yang keluar melalui biaya
2.
Memastikan bahwa keadaan
ini akan stabil sepanjang tahun
c.
Subsistem Pengendalian
1)
Pengertian
Penggunaan dana yang ada dikendalikan oleh subsistem pengendalian. Subsistem ini
terutama terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh
subsistem pemrosesan data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan
bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan tersebut biasanya membandingkan
penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis lebih
menjadi kompetitif dan biaya operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan
anggaran yang baik. Subsistem pengontrolan memungkinkan manajer untuk aktivitas
pengontrolan biaya.
Ada lebih banyak software aplikasi tertulis untuk
bidang keuangan yang telah dikembangkan dari pada untuk bidang yang lain. Software tersebut kebanyakan berupa paket pemrosesan data, seperti
payroll (penggajian), inventarisasi, dan count receivable.
Sistem informasi keuangan memberikan informasi
dalam tiga bentuk utama yaitu laporan berkala, laporan khusus, dan hasil
simulasi matematis. Yang penting dari fasilitas output ini adalah bahwa ia
digunakan oleh perorangan dan organisasi di luar maupun di dalam pemsahaan.
Pemegang saham perusahaan, anggota masyarakat keuangan, pemerintah, dan pemasok
membutuhkan jenis informasi untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang
berbeda-beda. Juga, sebagian informasi keuangan ditujukan kepada kelompok dan
organisasi yang belum pernah dan belum akan diasosiaslkan dengan pemsahaan
secara langsung, yaitu keamanan, pendidik, dan investor yang potensial.
Anggaran
operasional adalah sejumlah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi
tujuan operasional.
2)
Proses pembuatan
anggaran:
1. Pendekatan dari
atas ke bawah (pendekatan
top-down)
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif
pemsahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan
kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah
bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan jangka
panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleb
perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun demikian, anggaran seperti itu
mungkin dipandang oleb manajer tingkat bawah sebagai tujuan yang tidak
realistis. Di sini
penyusunan anggaran dilakukan oleh orang yang tidak tahu situasi yang
sebenarnya.
2. Pendekatan dari
bawah ke atas (pendekatan
bottom-up)
Bila dilakuka pendekatan bottom-up, proses
penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya
adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat
dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbemya. Namun demikian,
log'ia ini biasanya tidak dapat diterima
oleh eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin
akan meminta anggaran dalam jumlah yang tidak realistis.
3. Pendekatan
partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling
umum dilakukan adalah proses penyusunan
anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut
ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and
take, yakni
bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran
agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok
dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada
eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan jangka pendek bagi
manajer tingkat bawah.
Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti
departemen atau divisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok
(gaji, telepon, sewa, pemasok, dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya
dialokasikan per bulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat
fluktuasi aktivitas. Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini
menerima laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenamya dari tiap unit
dibandingkan dengan anggaran .
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar
pada manajer. Dalam beberapa perusaham, rencana kompensasi manajemen sebagian
didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus
jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk
memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja untuk
mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring terhadap laporan bulanan
dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat dijadikan cara yang
efektif untuk mendapatkan varian secara lebih lengkap.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang
telah kami susun, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi
(subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik
di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan
perusahaan.
Informasiyang
diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari
simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik
1. Input
a) Sistem Informasi Akuntansi, Data
akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi,
menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa
banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk
memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
b) Subsistem Audit Internal,
terdapat 2 jenis Auditor yaitu (1) eksternal, biasanya terdapat pada perusahaan
kecil. (2) internal, biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri.
Ada empat jenis
dasar kegiatanaudit internal :
1) Keuangan, menguji akurasi catatan
perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
2) Operasional, dilakukan untuk
memeriksa efektivitas prosedur. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap
analis dari siklus hidup sistem.
3) Kesesuaian, merupakan lanjutan
dari kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga
prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
4) Rancangan Sistem Pengendalian
Internal, merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih
baik.
c) Subsistem Intelijen Keuangan, digunakan untuk
mengidentifikasikan sumber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi
terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham
dan masyarakat keuangan.
2. Output
a) Sistem
Peramalan, merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis. Ada tiga fakta dasar
dalam pemikiran peramalan : (1) Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa
lalu (2) Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur (3) Tidak ada
teknik peramalanyang sempurna.
Terdapat dua jenis peramalan (1) Peramalan Jangka Pendek, dilakukan oleh area fungsional. (2) Peramalan Jangka Panjang, dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (suatu kelompok khususyang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan).
Terdapat dua jenis peramalan (1) Peramalan Jangka Pendek, dilakukan oleh area fungsional. (2) Peramalan Jangka Panjang, dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (suatu kelompok khususyang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan).
Terdapat dua
metode peramalan, antara lain :
1) Metode
peramalan nonkuantitatif, tidak meliibatkan perhitungan data tetapi didasarkan
pada penaksiran subyektif.
2) Metode
Kuantitatif, melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan
diramal.
b) Subsistem Manajemen Dana, bertugas untuk mengelola arus uang,menjaganya
agar tetap seimbang dan positif.
c) Subsistem
Pengendalian, memudahkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua sumber
daya yang tersedia.
0 Response to "pengertian Sistem Informasi Keuangan"
Posting Komentar