loading...
Setelah hewan dipotong (disembelih) lakukan pemeriksaan pos mortem dengan teliti pada bagian-bagian sbb :
1. Karkas
Karkas
sehat tampak kompak dengan warna merah merata dan lembab. Bentuk-bentuk
kelainan yang sering dijumpai seperti adanya butiran-butiran menyerupai
beras (beberasan – Bali), bercak-bercak pendarahan, lebam-lebam, berair
dsb.
2. Paru-paru
Paru-paru
sehat berwarna pink , jika diremas terasa empuk dan teraba gelembung
udara, tidak lengket dengan bagian tubuh lain, tidak bengkak dengan
kondisi tepi-tepi yang tajam. Ditemukan benjolan-benjolan kecil pada
rabaan paru-paru atau terlihat adanya benjolan-benjolan keputihan
(tuberkel) patut diwaspadai adanya kuman tbc.
3. Jantung
Ujung
jantung terkesan agak lancip, bagian luarnya mulus tanpa ada
bercak-bercak perdarahan. Belah jantung untuk mengetahui kondisi bagian
dalamnya.
4. Hati
Warna
merah agak gelap secara merata dengan kantong empedu yang relatif
kecil. Konsistensi kenyal dengan tepi-tepi yang cenderung tajam. Sayat
beberapa bagian untuk mengetahui kondisi didalamnya. Kelainan yang
sering ditemui adalah adanya cacing hati (Fasciola hepatica atau Fasciola gigantica – pada sapi), konsistensi rapuh atau mengeras.
5. Limpa
Ukuran
limpa lebih kecil dari pada ukuran hati, dengan warna merah keunguan.
Pada penderita anthrax keadaan limpa membengkak hebat.
6. Ginjal
Kedua
ginjal tampak luar keadaannya mulus dengan bentuk dan ukuran relatif
semetris. Adanya benjolan, bercak-bercak pendarahan, pembengkakan atau
perubahan warna merupakan kelainan pada ginjal. Belah menjadi dua bagian
untuk emngetahui keadaan bagian dalamnya.
7. Lambung & Usus
Bagian
luar dan bagian dalam tampak mulus. Lekukan-lekukan bagian dalamnya
teratur rapi. Penggantung usus dan lembung bersih Tidak ditemukan
benda-benda asing yang menempel atau bentukan-bentukan aneh pada kedua
sisi lambung dan usus. Pada lambung kambing sering dijumpai adanya
cacing yang menempel kuat berwarna kemerahan.
Pemeriksaan
pos mortem dilakukan secara hati-hati dan teliti. Diperlukan latihan
dan ketrampilan untuk melakukan pemeriksaan ini, terutama untuk
mengenali organ-organ dalamnya (mana hati, limpa, ginjal dsb) Hasil
akhir pemeriksaan pos mortem adalah baik (sehat), tidak baik (sakit /
rusak ) dan baik sebagian. Kategori baik sebagian karkas / organ dapat
dikonsumsi dengan menghilangkan bagian tertentu yang tidak baik.
Kategori tidak baik harus diafir semua organ / karkas yang rusak atau
seluruh tubuh hewan tersebut.
Ciri-ciri hewan sehat perlu diketahui, agar kita bisa mengkonsumsi produk daging yang sehat dan menyehatkan.
Pedoman seleksi hewan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyeleksi hewan:
- hewan yang jantan tidak dikastrasi/dikebiri, testis/buah zakar masih lengkap (2 buah) dengan bentuk dan letaknya simetris,
- hewan yang akan disembelih cukup umur, untuk kambing dan domba berumur lebih dari satu tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap, sapi dan kerbau berumur dua tahun ditandai dengan tumbuhnya gigi tetap,
- hewan harus sehat dengan ciri-ciri :
- tidak cacat (pincang, mata buta/picak),
- telinga tidak rusak,
- bulu bersih dan mengkilap,
- lincah,
- muka cerah,
- nafsu makan baik,
- lubang kumlah (mulut, mata, hidung, telinga dan anus) bersih dan normal.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyembelihan hewan :
Tahap
pertama, persiapan sebelum penyembelihan seperti tempat penyembelihan
hendaknya terpisah dari sarana umum, tempat penjualan makanan dan
minuman, serta dibuatkan lubang yang cukup (lebih dari satu meter) untuk
menampung darah hasil penyembelihan, kemudian peralatan
yang digunakan memotong hendaknya tidak berkarat, diasah dengan tajam,
bersih. Sedangkan hewan diistirahatkan atau dikarantina minimal 3 hari.
Tahap
kedua dalam proses penyembelihan dilaksanakan pemeriksaan sebelum
pemotongan (ante mortem) agar hanya hewan sehat yang dipotong dengan
memperhatikan ciri-ciri sehat hewan qurban.
Tahap
ketiga sebagai tahap penyembelihan yang dengan tata cara agama Islam
disesuaikan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, diantaranya membaca
Basmallah (Bismillahirrahmaanirrahim) dan mengumandangkan takbir saat
mulai penyembelihan, memutus jalan makanan (mari ), memutus dua urat
nadi (wadajain), memutus jalan nafas (hulqum), hewan dipotong dengan
sekali tekan/potong tanpa mengangkat pisau dari leher (namun kepala
tidak langsung dipisahkan).
Tahap
keempat, dilaksanakan pemeriksaan setelah penyembelihan (postmortem)
yakni pemeriksaan organolepsis sebagai pemeriksaan terhadap bau, warna,
konsistensi/kekenyalan daging. Untuk limpa normal ciri-cirinya kenyal
tidak terjadi pembengkakan atau hancur. Selanjutnya bagi petugas
penyembelihan dan pemotongan daging setelah bekerja harus membersihkan
dirinya dan dilanjutkan dengan menggunakan larutan pemati kuman
(desinfektan), begitu pula dengan alat-alat penyembelihan dibersihkan
dengan sabun dan desinfektan. Sedangkan sisa-sisa penyembelihan dibuang,
dibakar dan disucihamakan dengan baik.
Kita
perlu menghindari mengkonsumsi daging yang dimasak setengah matang,
serta meminta masyarakat segera melaporkan dan konsultasi dengan dokter
atau puskesmas terdekat bila menemui kelainan atau gejala yang patut
dihubungkan dengan penyakit Anthrax.
0 Response to "PEMERIKSAAN POS MORTEM PADA TERNAK"
Posting Komentar