MOTIVASI

INGAT!! ALLAH SELALU ADA BOLEH DILIRIK TAK BOLEH TERTARIK

Halaman

PEMERIKSAAN POS MORTEM PADA TERNAK

loading...


Setelah hewan dipotong (disembelih) lakukan pemeriksaan pos mortem dengan teliti pada bagian-bagian sbb :

1. Karkas
Karkas sehat tampak kompak dengan warna merah merata dan lembab. Bentuk-bentuk kelainan yang sering dijumpai seperti adanya butiran-butiran menyerupai beras (beberasan – Bali), bercak-bercak pendarahan, lebam-lebam, berair dsb.

2. Paru-paru
Paru-paru sehat berwarna pink , jika diremas terasa empuk dan teraba gelembung udara, tidak lengket dengan bagian tubuh lain, tidak bengkak dengan kondisi tepi-tepi yang tajam. Ditemukan benjolan-benjolan kecil pada rabaan paru-paru atau terlihat adanya benjolan-benjolan keputihan (tuberkel) patut diwaspadai adanya kuman tbc.

3. Jantung
Ujung jantung terkesan agak lancip, bagian luarnya mulus tanpa ada bercak-bercak perdarahan. Belah jantung untuk mengetahui kondisi bagian dalamnya.

4. Hati
Warna merah agak gelap secara merata dengan kantong empedu yang relatif kecil. Konsistensi kenyal dengan tepi-tepi yang cenderung tajam. Sayat beberapa bagian untuk mengetahui kondisi didalamnya. Kelainan yang sering ditemui adalah adanya cacing hati (Fasciola hepatica atau Fasciola gigantica – pada sapi), konsistensi rapuh atau mengeras.

5. Limpa
Ukuran limpa lebih kecil dari pada ukuran hati, dengan warna merah keunguan. Pada penderita anthrax keadaan limpa membengkak hebat.

6. Ginjal
Kedua ginjal tampak luar keadaannya mulus dengan bentuk dan ukuran relatif semetris. Adanya benjolan, bercak-bercak pendarahan, pembengkakan atau perubahan warna merupakan kelainan pada ginjal. Belah menjadi dua bagian untuk emngetahui keadaan bagian dalamnya.

7. Lambung & Usus
Bagian luar dan bagian dalam tampak mulus. Lekukan-lekukan bagian dalamnya teratur rapi. Penggantung usus dan lembung bersih Tidak ditemukan benda-benda asing yang menempel atau bentukan-bentukan aneh pada kedua sisi lambung dan usus. Pada lambung kambing sering dijumpai adanya cacing yang menempel kuat berwarna kemerahan.

Pemeriksaan pos mortem dilakukan secara hati-hati dan teliti. Diperlukan latihan dan ketrampilan untuk melakukan pemeriksaan ini, terutama untuk mengenali organ-organ dalamnya (mana hati, limpa, ginjal dsb) Hasil akhir pemeriksaan pos mortem adalah baik (sehat), tidak baik (sakit / rusak ) dan baik sebagian. Kategori baik sebagian karkas / organ dapat dikonsumsi dengan menghilangkan bagian tertentu yang tidak baik. Kategori tidak baik harus diafir semua organ / karkas yang rusak atau seluruh tubuh hewan tersebut.
 
Ciri-ciri hewan sehat perlu diketahui, agar kita bisa mengkonsumsi produk daging yang sehat dan menyehatkan.

Pedoman seleksi hewan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyeleksi hewan:
  1. hewan yang jantan tidak dikastrasi/dikebiri, testis/buah zakar masih lengkap (2 buah) dengan bentuk dan letaknya simetris,
  2. hewan yang akan disembelih cukup umur, untuk kambing dan domba berumur lebih dari satu tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap, sapi dan kerbau berumur dua tahun ditandai dengan tumbuhnya gigi tetap,
  3. hewan harus sehat dengan ciri-ciri :
    1. tidak cacat (pincang, mata buta/picak),
    2. telinga tidak rusak,
    3. bulu bersih dan mengkilap,
    4. lincah,
    5. muka cerah,
    6. nafsu makan baik,
    7. lubang kumlah (mulut, mata, hidung, telinga dan anus) bersih dan normal. 

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyembelihan hewan :

Tahap pertama, persiapan sebelum penyembelihan seperti tempat penyembelihan hendaknya terpisah dari sarana umum, tempat penjualan makanan dan minuman, serta dibuatkan lubang yang cukup (lebih dari satu meter) untuk menampung darah hasil penyembelihan,  kemudian peralatan yang digunakan memotong hendaknya tidak berkarat, diasah dengan tajam, bersih. Sedangkan hewan diistirahatkan atau dikarantina minimal 3 hari.

Tahap kedua dalam proses penyembelihan dilaksanakan pemeriksaan sebelum pemotongan (ante mortem) agar hanya hewan sehat yang dipotong dengan memperhatikan ciri-ciri sehat hewan qurban.

Tahap ketiga sebagai tahap penyembelihan yang dengan tata cara agama Islam disesuaikan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, diantaranya membaca Basmallah (Bismillahirrahmaanirrahim) dan mengumandangkan takbir saat mulai penyembelihan, memutus jalan makanan (mari ), memutus dua urat nadi (wadajain), memutus jalan nafas (hulqum), hewan dipotong dengan sekali tekan/potong tanpa mengangkat pisau dari leher (namun kepala tidak langsung dipisahkan).

Tahap keempat, dilaksanakan pemeriksaan setelah penyembelihan (postmortem) yakni pemeriksaan organolepsis sebagai pemeriksaan terhadap bau, warna, konsistensi/kekenyalan daging. Untuk limpa normal ciri-cirinya kenyal tidak terjadi pembengkakan atau hancur. Selanjutnya bagi petugas penyembelihan dan pemotongan daging setelah bekerja harus membersihkan dirinya dan dilanjutkan dengan menggunakan larutan pemati kuman (desinfektan), begitu pula dengan alat-alat penyembelihan dibersihkan dengan sabun dan desinfektan. Sedangkan sisa-sisa penyembelihan dibuang, dibakar dan disucihamakan dengan baik.

Kita perlu menghindari mengkonsumsi daging yang dimasak setengah matang, serta meminta masyarakat segera melaporkan dan konsultasi dengan dokter atau puskesmas terdekat bila menemui kelainan atau gejala yang patut dihubungkan dengan penyakit Anthrax.

0 Response to "PEMERIKSAAN POS MORTEM PADA TERNAK"

Posting Komentar