loading...
Ciri-ciri
fisik dari hewan yang sehat biasanya bisa dikenali dari gerakannya yang
lincah (gesit), bulu tidak kusam, mata bersinar, lubang alami (mulut,
hidung, telinga dan anus) tidak mengeluarkan leleran atau darah, suhu
tubuh normal (40 derajat Celcius). Sebaliknya hewan yang tidak sehat
selain bisa dilihat dari gerakannya yang tidak gesit, bulunya terlihat
kusam, mata sayu, mengeluarkan leleran atau darah dari lubang alami,
suhu tubuhnya di atas 40 derajat Celsius.
“Sampai saat ini penyakit
antraks dan cacing hati masih mendominasi penyakit pada hewan. Untuk
mengantisipasi hal itu di samping lebih teliti dalam memilih hewan yang
akan disembelih, alangkah baiknya jika masyarakat meminimalkan
kontaminasi dengan apa saja. Misalnya dengan menggantung hewan (kambing)
yang sudah disembelih, mencuci pisau setiap kali mau digunakan serta
menggunakan alas yang benar-benar bersih (tidak tercemar),” agar
kualitas dagingnya bagus, hewan yang akan disembelih sebaiknya
diistirahatkan.
Tabel Suhu Tubuh Normal Hewan Sehat
Nama Hewan
|
Suhu Rata-rata 0C
|
Kisaran 0C
|
Sapi
|
38,6
|
38,0 – 39,3
|
Domba
|
39,1
|
38,3 – 39,9
|
Kambing
|
39,9
|
38,7 – 40,7
|
Babi
|
39,2
|
38,9 – 39,8
|
Selain
itu, masih ada kasus setelah hewan dipotong, masyarakat mencampur
daging dan jeroan. Padahal jeroan tersebut kotor sehingga memudahkan
mikro organisme untuk masuk. “Dalam penyembelihan, alangkah baiknya
selain pisau dan alas yang bersih juga dibuat lubang untuk menampung
darah. Begitu juga dengan cara menjatuhkan hewan harus benar (kaki
diikat), dan diusahakan dari kerongkongan serta anus tidak keluar
kotoran yang bisa menyebabkan daging terkontaminasi,”
Di
antaranya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat-tempat
penampungan dan memberikan penyuluhan pada para Peternak. Kantor
Pertanian dan Kehewanan (Pertanwan) juga memperketat pengawasan terhadap
hewan yang dipasarkan di wilayah kota. Pemantauan di pasar tiban ini
untuk memberi ketenangan kepada masyarakat yang akan membeli hewan.
Termasuk antisipasi terhadap kemungkinan terjangkitnya hewan dari
penyakit menular. Dikatakan, penyakit hewan yang biasanya menyertai
adalah Orf. Ini merupakan penyakit menular pada hewan tapi tidak menular
ke manusia. Ditandai dengan munculnya dakangen (bibir seperti
sariawan), sehingga kurang pas dipotong. Pedagang sekarang ini juga
banyak mengeluhkan penyakit belek yang menyerang hewan.
Masyarakat yang
akan membeli hewan dapat mengenali kesehatan hewan dari fisiknya.
Asalkan hewan terlihat aktif, tidak nglentruk dapat dipastikan hewan
tersebut dalam kondisi sehat. Warga diminta segera melapor apabila ada
dugaan adanya penyakit zoonosa. Penyakit yang paling banyak ditemukan
saat pemotongan hewan adalah cacing hati. Sebanyak 78 ekor sapi
terserang cacing hati. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang
hanya 30 ekor.
Pelayanan
hewan dilakukan dengan mendampingi pemotongan hewan untuk melakukan
pemeriksaan hewan dan dagingnya sehat atau tidak. Karena itu, sejak awal
ia sudah mensosialisasikan kepada warga tentang ciri dan treatment
untuk sapi yang terserang cacing hati. Secara fisik hati sapi banyak
lubangnya karena gigitan cacing. Meskipun jika direbus cacingnya mati
namun sebenarnya hati yang terdapat cacing hati tidak layak untuk
dikonsumsi karena mengandung racun.
Jika masih dikonsumsi efeknya perut
akan terasa mual. Tujuannya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan hewan yang akan dipotong di lokasi pemotongan. Jadi setiap pemotongan hewan mendapatkan
pengawasan langsung dari instansi yang berwenang. Hal itu sesuai UU No 6
Tahun 1967 tentang ketentuan pokok peternakan dan kesehatan hewan serta
PP No 15 Tahun 1977 tentang penolakan, pencegahan, pemberantasan dan
pengobatan penyakit hewan. Tapi karena keterbatasan petugas tidak semua
titik penjualan dan pemotongan hewan dapat terpantau. Selain itu tidak
semua melapor. Selama kurun waktu 3 tahun ini penyakit hewan yang sering
ditemui berupa cacing hati pada sapi, sehingga kalau kondisi organ hati
rusak sebaiknya hati sapi itu tidak dikonsumsi.
Pemeriksaan
kesehatan ini dilakukan oleh dokter hewan atau tenaga terlatih dibawah
pengawasan dokter hewan . Tahapan ini dimaksudkan untuk menyingkirkan
(mengeliminasi) kemungkinan-kemungkinan terjadinya penularan penyakit
dari hewan ke manusia. Proses ini juga bermanfaat untuk menjamin
tersedianya daging dan produk ikutannya dengan mutu yang baik dan sehat.
0 Response to "Ciri Ciri Yang Hewan Sehat"
Posting Komentar