loading...
FAKULTAS PETERNAKAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT atas berkat rahmat dan karunianya sehingga saya mampu menyelesaikan
tugas akhir laporan praktikum ini. Dalam pengerjaan ini tentu banyak sekali
rintangan atau masalah yang saya hadapi tapi dengan kesabaran dan ketabahan
saya dapat menyelesaikannya dengan baik serta dengan bantuan konsultasi sesama
teman juga.
Demikian juga dalam penulisan
laporan praktikum padang pengembalaan dan pasture ini banyak sekali kesalahan atau kalimat -
kalimat yang salah oleh karena itu kiranya pembaca mohon untuk dimaafkan. Karena
tiada satupun manusia yang tidak mempunyai kesalahan ataupun kehilafan. Mudah –
mudahan dengan penulisan laporan ini dapat berguna tentunya bagi saya sendiri
ataupun mahasiswa lain pada umumnya.
15
juli 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hijauan
makanan ternak adalah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam
bentuk daun-daunan dan yang termasuk kedalam kelompok makanan hijauan untuk
ternak ini dapat berupa hijauan segar berupa rumput dan kacang-kacangan atau
leguminosa. Untuk itu dalam praktikum ini dilakukan cara-cara untuk mengetahui
kualitas dari hijauan pakan ternak untuk rumput yang digembalakan
Untuk
memenuhi kebutuhan ternak maka dibutuhkan hijauan yang mempunyai kualitas
tinggi, kuantitas yang cukup serta ketersediaan dapat berkelanjutan. Penyediaan
pada padang pengembalaan dapat berupa rumput dan legume dengan komposisi rumput
60% dan legume 40%. Hijauan makanan ternak memegang peranan penting bagi ternak
Ruminansia, besarnya sumbangan hijauan bagi ternak Ruminasia 74-94% atau
bisa mencapai 100%.
Salah satu
hal yang dilakukan untuk peningkatan produksi ternak harus seiring dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas pakan hijauan. Karena pakan hijauan
dapat juga berfungsi sebagai Bulk dan juga sebagai sumber karbohidrat, protein,
vitamin dan mineral. Pertambahan populasi yang begitu pesat akan menyebabkan
peningkatan kebutuhan suplai pakan hijauan, hal ini akan mengakibatkan lebih
banyak sumber daya lahan yang diperlukan untuk dijadikan sebagai tempat
penggembalaan ternak.
Untuk
menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan sampai kekurangan
maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
hijauan yang tumbuh secara alami sebagai padang pengembalaan dan integrasi
ternak terhadap Tanaman makanan ternak kedalam pola perkebunan dan pertanian
setempat, selain itu perlu adanya pembuatan kebun rumput atau padang
penggembalaan yang dapat menyediakan berbagai jenis hijauan unggul serta
disesuaikan dengan kapasitas tampung terhadap jumlah ternak
Padang penggembalaan merupakan suatu
areal yang ditumbuhi vegetasi dominant famili Gramineae dan mungkin juga
terdapat jenis tumbuhan lainya seperti legume, dan herba lainya yang digunakan
untuk makanan ternak. Padang penggembalaan daerah tropic biasanya menghasilkan
hijauan yang melimpah pada musim hujan, pada saat sesudah itu tunas tanaman
biji tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat.
B. Tujuan
dan kegunaan praktikum
Adapun tujuan dan kegunaan praktuikum
antara lain :
1. Tujuan
praktikum
a.
Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian
kapasitas daya tampung padang
pengembalaan.
b.
Agar mahasiswa dapat mengetahui hal
– hal yang perlu diperhatikan dalam memperhitungan kapasitas daya tampung.
2. Kegunaan
praktikum
a. Dapat
megetahui cara pengukuran kapasitas/daya tampung suatu padang pengembalaan atau
kebun rumput
b. Dapat
menegtahui cara perhitungan kapasitas/daya tampung
c. Dapat
mengetahui jumlah ternak yang dapat dipelihara dalam suatu padangan setelah
melakukan pengukuran kapasitas/daya tampung
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Kapasitas tampung adalah kemampuan
suatu pastura menampung ternak tanpa menyebabkan kerusakan pada padang rumput
dan ternak. Kapasitas tampung pastura berbeda-beda karena adanya perbedaan
dalam produksi tanah, curah hujan dan penyebarannya, topografi dan lain-lain.
Oleh karena itu setiap pastura sebaiknya diisi dengan ternak sesuai dengan
kemampuannya.
Taksiran kapasitas tampung pastura
dapat didasarkan pada jumlah hijauan yang tersedia. Analisis ini memerlukan
pengambilan sejumlah cuplikan (sampel) karena melakukan pengamatan secara
langsung pada setiap bagian pastura akan menyebabkan inefisiensi. Penentuan
letak petak-petak cuplikan dapat dilakukan dengan metode : Pengacakan,
Stratifikasi dan Sistematik. Hal ini sesuai dengan pendapat Fitter dan Hay
(1992) menyatakan bahwa cahaya termasuk faktor lingkungan yang penting,
karena peranan yang mendasar dari fotosintesis didalam metabolisme tanaman.
Secara fisilogis cahaya mempunyai pengaruh baik lansung maupun tidak langsung
pengaruh pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis dan secara tidak
lansung melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Menurut pendapat Gardner dkk (1985)
menyatakan bahwa setiap spesies tanaman ternak akan menberikan Respon yang
berbeda terhadap tingkat cahaya yang diterimah. Pada umumnya tanaman C4
mampu meningkatkan fotosintesis pada tingkat cahaya matahari
penuh,sedangkan C3 telah mencapai kejenuhan sebelum mencapai matahari penuh.
Penyebaran ternak tidak hanya untuk
menambah populasi tetapi merupakan upaya penyebaran atau pemerataan pemilikan
ternak kepad petani kecil, penyebaran pemilikkan diharapkan dapat memanfaatkan
sumber pakan yang tersebar dan tenaga kerja sisa yang ada pada keluarga petani
di pedesaan, khususnya untuk ternak ruminasia, penyebaran ini sekaligus untuk
mendorong pemanfaatan tenaga kerja dan kotoran ternak dalam usaha tani. Potensi
lahan untuk setiap daerah berbeda dan mempunyai faktor pembatas yang berbeda
pula, diantaranya keadaan topografi, iklim, sumber air dan jenis tanaman yang
dikembangkan, keadaan ini angat menetukkan pemilihan daerah pengembangan ternak
ruminansia.
Susetyo (1980) menyatakan bahwa komposisi botani suatu
padang pengembalaan tidak selalu konstan karean dipengaruhi musim, kondisi
lahan dan pemanfaatan oleh ternak maupun melalui pemotongan oleh manusia.
Gambaran umum produksi riil optimum padang penggembalaan dapt dicapi apabilah
komponen kacang-kacangan berkisar antara 30-40% bahan kering (Kismono,1979).
Kapasitas tampung mempunyai hubungan ynag erat denga
produksi ternak yang dihasilkan (Humpreys, 1978: Susetyo, 1980). Nitis (1979)
menyatakan bahwa produksi rumput yang tumbuh ditanah sawah, kebun, hutan dan
pinggir jalan berkisar antara 14-15 ton BK/tahun sedangkan pengunaan sekitar
1,5 ton BK/tahun. Kapasitas tampung ternak ruminansia disuatu wilayah
menunjukkan populasi maksimum suatu jenis ternak ruminansia yang ada diwilayah
tersebut selanjutnya kapasitas tampung ternak dihitung atas dasar ketersediaan
dan produktivitas lahan. Kapasitas tampung disuatu wilayah sangat dipengaruhi
oleh iklim, produktivitas tanah, dan pola pertanian yang dilakukan didaerah
tersebut. Menurut Syarief, (1980) menyatakan bahwa komponen iklim yang
terpenting untuk daerah tropik adalah curah hujan, tinggi rendahnya curah hujan
disuatu daerah berpengaruh langsung terhadap tingkat kesuburan dan pertumbuhan
tanaman, bila pertumbuhan tanaman terganggu maka produksinya terganggu pula
Tjitrosoedirjo (1983) menyatakan
bahwa kompetisi adalah salah satu corak hubungan antara keadaan lingkungan di
sekitarnya yang berinteraksi dan selanjutnya keadaan lingkungan tersebut akan
mempengaruhi pertumbuhan yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi
adalah spesies tanaman, kepadatan/kerapatan tanam, persaingan cahaya,
persaingan air dan persaingan nutrisi. Menurut Soedomo reksohadiprodjo (1981)
bahwa bagi kebanyakan cultivar tanaman, panjang siang hari atau panjang malam
hari penting untuk terjadinya bunga dan adanya reaksi kekuatan untuk berbunga.
Stylo merupakan legum yang tidak tolerant terhadap naungan. Sillar (1967)
menujukan bahwa pengurangan sampai legum hanya mengalami 0.74 % dari panjang
siang hari menurunkan pertumbuhan tunas sebanyak 47 %, sedangkan naungan
sampai menyebabkan peguragan panjang siang hari sampai hanya 0,38 % akan menyebabkan
kematian sebanyak 33%.
BAB III
MATERI DAN METODE
A. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanaakannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Hari, Tanggal :
Sabtu, Juni 2013
Waktu :
14.00-16.00 WIB
Tempat :
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan BIB Banyumulek, Lombok Barat
B. Materi
·
Alat
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini yaitu:
-
Sabit
-
Timbangan kue (5 kg)
-
Plastik kantungan
-
Bambu (1 meter)
-
Tali rapia
·
Bahan :
-
Rumput di BIB Banyumulek
yang terdidiri dari :
1. Rumput
lapangan
2. Starr
grass
3. Setaria
4. Paspalum
glikatulum
5. Panicum
maksimum
C. Metode
Adapun
cara kerja dari praktikum menghitung kapasitas tampung dari suatu areal
penggembalaan/kebun rumput yaitu:
1.
Pertama
– tama dibuat persegi panjang pada masing – masing jenis rumput dengan bentuk
segi empat dengann ukuran 1 m x 1 m atau kelilingnya adalah 4 m
2.
Setelah
itu setelah ukuran sudah past baru kemudian digunakan bambu untuk pancang agar
ukuran tidak berubah lagi.
3.
Barulah
kita menyabit rumput yang ada pada garis yang sudah di batasi dengan tali
rapiah.
4.
Proses
penyabitan harus sampai habis guna untuk mempermuda cara hitung daya tampung
pakan.
5.
Setelah
itu rumput yang sudah disabit dimasukan kedalam tas plasitik dan baru kemidian ditimbang
dengan menggunakan timbangan kue.
6.
Hasil
penimbangan kemudian dicatat dan melakukan pengambilan sample lain.
7.
Pengambilan
sample lain sama juga dengan cara – cara diatas.
8.
Pengambilan
sample sebanyak lima ( 5 ) kali
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Praktikum
Adapun hasil praktikum yang dapat kita proleh dari
praktikum kali ini adalah :
a. Luas
kebun rumput di BIB banyu muleq : 7 hektar
b. Jenis
hijauan/rumput yang terdapat di BIB banyu muleq antara lain :
1. Pennisetum purpereum (rumput
gajah)
2. King
grass (rumput raja)
3. Panicum
maximum
4. Paspalum
plicatulum
5. Paspalum
dilatatum
6. Setaria
spaselata
7. Star
grass
8. Brachiaria
decumbens (rumput signal)
9. Bracharia
ruziziensis
10. Brachiaria
mutica
11. Brachiaria
humidicola
12. Chloris
gayana (rumput rhodes)
13. Euchaleana
mexicana
c. Jumlah
ternak yang dipelihara:
ü Sapi
Bali : -Dewasa = 23 ekor
ü Dara
= -
ü Pedet = 16 ekor
ü Sapi
Perah : - Dewasa = 11
ekor
ü Dara = 3
ekor
ü Pedet
= 2 ekor
ü Sapi
Brangus: - Dewasa = 2 ekor
ü Dara = -
ü Pedet = -
Jumlah
keseluruahan = 57 ekor
Dimana
terdiri dari Dewasa = 36 ekor; Dara= 3 ekor; Pedet = 19 ekor
d.
Kondisi ternak = sehat
(gemuk)
Tabel
pengambilan cuplikan pada lahan/tempat sampel
No.
|
Cuplikan
|
Nama rumput
|
Berat (Kg)
|
1
|
Cuplikan 1
|
Lapangan
|
1,365
|
2
|
Cuplikan 2
|
Star grass
|
1,325
|
3
|
Cuplikan 3
|
Setaria spaselata
|
2,32
|
4
|
Cuplikan 4
|
Paspalum plicatum
|
3,325
|
5
|
Cuplikan 5
|
Panicum maximum
|
3,165
|
Rata-rata
|
2,3
|
Adapun
hasil pengukuran yang ddidapatkan dari praktikum di BIB banyu muleq :
1. Pengukuran
Daya Tampung (DT)
Diketahui :
ü Hasil
cuplikan rumput = 2,3 kg
ü Produksi
rumput/ha = 10.000 m² x 2,3 kg = 23.000
kg/ha (A)
·
PUF = 40 % (B)
·
% cover = 90 % (C)
·
Kebutuhan ternak/bln =
30 kg x 30 hari = 900 kg (D)
DT = A x B x C
= 23.000 kg/ha x 0,4 x 0,9
D
900 kg
= 8280
= 9,2 = 9 ekor ternak/ bulan/ha
900
Luas kebun
rumput/ ekor = 7 hektar
9 ekor
= 0,77 ha/ekor/bln
= 7700 m²/ekor/bln
Jadi
dapat diketahui bahwa daya tampung kebun rumput yang luasnya 7 hektar di BIB
Banyumulek adalah seluas 0,77
ha/ekor/bln atau 7700 m²/ekor/bln.
2. Menghitung
Periode Stay/Merumput dan Resh/Istirahat
Diketahui:
·
Hasil cuplikan = 2,3 Kg
·
PUF = 40 %
Maka,
produksi/m² = 40 x 2,3 kg = 0,92 kg/ha
100
produksi/ha = 0,92 x 10.000 = 9.200
kg/ha
Jadi
produksi hijauan/rumput setelah periode merumput dan istirahat adalah sebesar
9.200 kg/ha
3.
Menghitung Luas Lahan
per Tahun (Voisin, 1959)
Adapun
rumus yang digunakan:
( Y - 1 ) . s = r
kembali adalah 10 Keterangan :
Y
= Jumlah satuan luas tanah
terendah yang dibutuhkan seekor ternak
per tahun terhadap kebutuhan per bulan
s
= stay (periode merumput di
setiap luasan tanah selama 30 hari)
r =
rest (periode padang penggembalaan diistirahatkan untuk menjamin
pertumbuhan minggu atau 70 hari).
Jadi:
( Y – 1) . s = r
(Y – 1).30 = 70
30Y – 30 = 70
30Y = 70+30
30Y = 100
Y = 100
= 3,3 luas lahan/bulan
30
Kebutuhan 1 ekor ternak/hari = 30 kg
Kebutuhan 1 ekor ternak/bulan = Keb. Per hari x
30 hari (1 bln)
Periode stay dan
rest
= 30 kg x 30 hr =
900 kg
9.200 kg/ha 9.200 kg/ha
= 0,09 ha/ekor/bln
Kebutuhan 1 ekor ternak/tahun = Kebutuhan 1 ekor ternak/bulan xY
= 0,09 x 3,3
= 0,297 ha/ekor/tahun.
B.
Pembahasan
Luas
lahan di Banyu Muleq yang dihitung kapasitas tampung ternaknya adalah 7 ha.
Metode pengambilan sampel produksi hijauan
ternak berdasarkan petunjuk Hall (1964) yang dikutip Susetyo (1980)
dalam Koddang dkk (1994), yaitu dengan menggunakan kuadran dijatuhkan
secara acak dipadang penggembalaan, dengan luas kuadran 1m x 1m.
Hijauan
di dalam kuadran dipotong sedekat mungkin dari permukaan tanah yakni ± 5cm
dari permukaan tanah, kemudian hijauan hasil pemotongan dimasukkan ke dalam
plastik untuk ditimbang, pengambilan sampel ke-1 sampai ke-10 dilakukan dengan
teknik yang sama. Saat penimbangan sampel masing-masing kuadran dipisahkan
antara jenis rumput dan legumnya.
Berdasarkan
dari 5 kali pengambilan sampel jumlah hijauan makanan ternak yang terdapat pada
BIB Banyu mulek tersebut diperoleh rata-rata 2.3 kg rumput.
Dengan
produksi hijauan/m2 adalah untuk rumput lapangan rata 1.356 Kg, stars
grass 1.325 Kg,setari plasenta 2.32 Kg, paspalum plicatulum 3.325, panicum
maksimum 3.165 Kg. dari ke lima pengambilan sempel tersebut tidak ada yang
berbeda caranya sama semua. Dan dari data yang di peroleh setelah hasil
perhitungan di dapatkan bahwa luas daya tampung
kebun rumput yang luasnya 7 hektar di BIB Banyumulek adalah seluas 0,77 ha/ekor/bln atau 7700
m²/ekor/bln.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil
dari peraktikum kali ini adalah
1. Pada
peraktikum kali ini sempel yang digunakan adalah berupa rumput lapangan, star
garass panicum maksimum, paspalum plicatulum, dan setaria spaselata.
2. Yang
di hitung adalah berupa :
a. Pengukuran
daya tampung
b. Menghitung
Periode Stay/Merumput dan Resh/Istirahat
c. Menghitung
Luas Lahan per Tahun
3. Jumlah
ternak 57 ekor diman terdiri dari Dewasa = 36 ekor; Dara= 3 ekor; Pedet = 19
ekor.
4. Macam
– macam jenis rumput yang terdapat pada BIB Banyu Mulek anatara lain : Pennisetum
purpereum (rumput gajah), King grass (rumput raja), Panicum maximum, Paspalum
plicatulum, Paspalum dilatatum,,Setaria spaselata , Star grass,Brachiaria
decumbens (rumput signal), Bracharia ruziziensis, Brachiaria mutica, Brachiaria
humidicola, Chloris gayana (rumput rhodes), dan nuchaleana Mexicana
B. Saran
Adapun
saran yang saya berikan kepada para pembimbing agar peraktikum dapat jalan
dengan baik adalah ;
1. Untuk peraktikum diharapkan agar
pelaksanaannya dapat dilakukan sesegera mungkin berhubungan dengan waktu
semester yang sudah mulai berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Aboenawan, L. 1991. Pertambahan berat badan, konsumsi ransum dan
total digestible nutrien (TDN) pellet isi rumen dibanding pellet rumput pada
domba jantan. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Departemen Pertanian. 2009. Pedoman Teknis Perluasan Areal Padang Penggembalaan TA.2009. http://pla.deptan.go.id./pdf/07 PEDOMAN PADANG
GEMBALAa.pdf. Diakses tanggal 11juli 2013, pukul 19.28 WIB
Humpreys, L.R. 1978. Pasture Species Nutritive and
management. In Acaurse manual in tropical Pasture Science. Australia Vice
chancellors committee. Watson ferguson and Co, ltd. Brisbane.
Kismono, L. 1979. Pasture Establishment. Fakultas peternakan
IPB. Bogor
Reksohadiprodjo, S. 1985. Produksi Tanaman Hijauan Makanan
Ternak Tropik. BPFE. Yogyakarta.
Susetyo, I.
Kismono dan B. Suwardi. 1981. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Jenderal
Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta
0 Response to "TATA LAKSANA PADANG PENGEMBALAAN DAN PASTURE"
Posting Komentar