MOTIVASI

INGAT!! ALLAH SELALU ADA BOLEH DILIRIK TAK BOLEH TERTARIK

Halaman

MANAJEMEN PASTURA

loading...

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen yang telah membimbing serta memberikan arahan dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas kelompok Manajemen Pastura dan Pengembalaan Ternak dalam menerapkan system SCL (students center learning) sesuai dengan kebijakan peraturan yang telah ditetapkan. Makalah yang bertemakan Grazing Management ini membahas mengenai Pola Musiman dalam Menyediakan Rerumputan sebagai Persyaratan pakan.

Penulis semaksimal mungkin untuk menyempurnakan penulisan makalah ini. Namun tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan atau kekurangan pada penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima segala kritikan atau pun saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini.



PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Peningkatan produksi ternak khususnya ternak ruminansia akan berhasil dengan baik jika ketersediaan pakan hijauan sebagai sumber pakan dapat dipenuhi secara kualitas dan kuantitas dan tersedia secara kontinyu. Hijauan makanan ternak bersumber dari padang rumput alam atau dengan melakukan penanaman hijauan makanan ternak. Jenis dan kualitas hijauan dipengaruhi oleh kondisi ekologi dan iklim di dalam suatu wilayah. Ketersediaan hijauan pakan ternak di Indonesia tidak tersedia sepanjang tahun, dan hal ini merupakan suatu kendala yang perlu dipecahkan. Dimana ternak ruminansia sebagai penghasil daging dan susu dengan pakan utamanya hijauan memiliki kendala dalam penyediaannya yang disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan/padang penggem balaan dan ketersediaan pakan hijauan sangat dipengaruhi oleh musim. Berkurangnya lahan atau padang pengembalaan dikarenakan daya produksi lahan yang berkurang sehingga dibutuhkan penyediaan ladang pengembalaan yang menampung hijauan dengan kualitas tinggi, kuantitas yang cukup serta keter sediaannya dapat berkelanjutan.

Penyediaan pada padang pengembalaan dapat dijadikan sebagai tempat penggembalaan ternak. Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan sebagai pakan ternak tidak sampai kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan hijauan yang tumbuh secara alami sebagai padang pengembalaan dan integrasi ternak terhadap. Salah satunya ladang pengembalaatn pastura, yang dimana pastura merupakan suatu sumber hijauan

pakan ternak ruminansia dengan pemeliharaan ternak yang digembalakan dan memberikan arti kepada ternak untuk memilih dan mengambil sendiri hijauan yang dimakannya. Dengan demikian jika pastura baik maka diharapkan produksi ternak akan baik pula,akan tetapi jika pastura dalam keadaan buruk, seperti kebanyakan padang rumputalam maka produksi ternak juga tidak dapat tinggi serta ada kemungkinan ternak mengkonsumsi hijauan beracun yang dapat mengganggu proses physiologis dirinya.Pemanfaatan pastura lebih dikenal dengan istilah penggembalaan atau grazing. Pada proses penggembalaan ini banyak faktor yang perlu dipertimbangkan mengingat proses ini sangat komplek. Grazing management sendiri merupakan suatu pemanfaaatan ladang pastura sebagai hijauan pakan ternak yang dimana produksi atau ketersedian pakan hijauan tersebut akan sangat dipengaruhi oleh musim. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pemahaman dalam memenuhi kebutuhan hijauan (rerumputan) yang dimana ketersedian pakan hijauan tersebut sebagai pakan musiman dan dijadikan sebagai nailai persayaratan pakan.

1.2 Rumusan Masalah
1) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan herbage.
2) Menjelaskan apa saja prinsip utama pemberian pakan tambahan.
3) Menjelaskan penggunaan pola siklus produksi pastura.
4) Menjelaskan apa saja manfaat yang diperoleh dari kontrol asupan pakan sebagai cadangan tubuh.



5) Menjelaskan prosedur alternative apa saja yang harus diperhatikan dalam penggembalaan musiman untuk memenuhi permintaan rumput yang telah di gembalakan.
1.3 Maksud dan Tujuan
1) Mengetahui pengertian dari herbage.
2) Mengetahui bagaimana prinsip utama dari penggunaan pakan tambahan.
3) Mengetahui penggunaan pola siklus produksi pastura.
4) Mengetahui manfaat yang diperoleh dari pengontrolan asupan pakan sebagai cadangan tubuh ternak.
5) Mengetahui prosedur alternative yang diterapkan dalam penggembalaan musiman dalam memenuhi permintaan rumput yang telah di gembalakan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Harbage Dikatakan suatu terminologi hadir sebagai akibat hasil aktivitas manusia dalam menfaatkan suatu perlakuan terhadap apa yang dilakukan. Sebagai salah satunya adalah hasil aktivitas manusia dalam menfaatkan padang rumput alam hingga menjadi pastura yang difasilitasi oleh riset dan teknologi. Sehingga munculah terminologi yang dimaksud yaitu herbage. yang dimaksud dengan herbage adalah biomasa tanaman semak yang berada diatas tanah tempat tumbuhnya serta akar yang dapat dimakan ternak dan umbi.

Herbage digunakan dalam menentukan Kuantitas pastura yang dideskripsikan sebagai herbagemass atau tinggi tanaman. Herbage mass dinyatakan dalam satuan kg/BK/ha. Herbage mass merupakan jumlah total dari pastura jika dipotong, meliputi bagian segar dan bagian yang mati. Herbage mass dinyatakan dalam bahan kering karena kandungan air pasture dapat bervariasi tergantung dari musim dan perbedaan tahap pertumbuhan. Dimana komponen pasture yang digunakan untuk menentukan herbage mass adalah tinggi, densitas (kepadatan), dan kandungan air. Nilai herbage mass untuk domba adalah 400 – 1700 kg BK/ha dan untuk sapi 700 – 2900 kg BK/ha. Semakin rendah nilai herbage mass, semakin banyak waktu yang diperlukan ternak untuk merumput agar kebutuhan nutriennya tercukupi Selain herbage mass, tinggi tanaman juga digunakan untuk menentukan kuantitas pasture (Bell, 2006). Kualitas pasture ditentukan dari kecernaan dan proporsi legume (legume proportion). Kecernaan yang tinggi menandakan kualitas yang baik. Kualitas

nutrisi legume lebih baik dari rumput, sehingga kualitas nutrisi rumput dapat dibandingkan dengan legume dalam proporsi legume (legume proportion).Dengan semakin sempit imbangan menandakan bahwa kualitas rumput tidak terlalu jauh dari legume (Bell, 2006). 2.2 Manajemen Musiman Rerumputan Sebagai Persyaratan Pakan Menurut Casale (2012), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pasture yaitu jenis tanah, iklim, komposisi tanaman, jenis dan umur ternak, topografi, ketersediaan air, keberadaan area sensitif (lembah curam, spesies yang langka,lahan basah dan sebagainya), keseluruhan kondisi lokasi, dan sistem garzing atau manajemen ternak.

Beberapa peternakan datang lebih cepat untuk mencocokan pola produksi rumputan dari setiap usaha peternakan, akan tetapi dalam semua kasus peternakan ada kemungkinan untuk setaip kasus menjadi kasus tingkat yang lebih besar atau lebih kecil dari ketidakseimbangan pola produksi. Salah satunya pola produksi rumputan. Dimana pola produksi rerumputan dipengaruhi oleh variasi regional dalam iklim. Contohnya di selatan dan timur dari pulau-pulau Inggris, misalnya, produksi rumputan di musim panas mungkin sangat tertekan oleh kekeringan dan di ketinggian yang lebih tinggi serta periode pertumbuhan aktif yang dibatasi karena suhu yang lebih rendah namun pertumbuhan akan memungkinkan terkena dampak kekeringan. Manajemen penggembalaan musiman memasok permintaan rumput yang telah di gembalakan dengan cara cara prosedur alternative.

prosedur alternatif termasuk diantaranya:

1) Penggunaan pakan tanaman dengan pola-pola pertumbuhan yang saling melengkapi.
2) Akumulasi surplus rumput-rumputan dengan kebutuhan pada satu waktu dari tahun untuk digunakan pada saat kekurangan, baik in situ atau setelah penyimpanan.
3) Penggunaan pakan tambahan dapat didatangkan dari tempat lain
4) Eksploitasi dalam cadangan tubuh hewan sebagai sumber tambahan nutrisi pada saat kekurangan pakan.

Didalam prakteknya semua dapat dimanfaatkan akan tetapi tidak semua perusahaan mampu memanfaatkannya, dengan cara alternative ini tidak selalu mudah untuk membuat suatu prosedur secara objektif. Dalam setiap kasus lahan yang memotong perkiraan; interval bulanan dan memaik pupuk N. Beberapa dasar dalam kasus produksi ini dengan cukup besar antara penawaran dan permintaan pada waktu tertentu dalam setahun. Dan akan melibatkan rencana kontingensi untuk memberikan tanggapan secara fleksibel untuk setiap permintaan yang tak terduga dalam perbedaan jangka permintaan yang sering dikaitkan dengan iklim.

Asumsi ini sering gunakan untuk mencocokan penawaran dan permintaan dengan tujuan yang diinginkan. Ini mungkin benar secara umum tetapi belum tentu demikian, khususnya di sistem penggembalaan yang lebih luas di mana manfaat biaya yang cenderung rendah. Hal ini dimungkinkan untuk menentukan kondisi padang rumput yang harus mengoptimalkan keseimbangan antara padang rumput dan hewan untuk jangka waktu yang cukup besar dari setiap musim, tetapi tidak selalu mudah untuk menunjukkan batasan produksi yang mungkin terjadi untuk jangka waktu terbatas. Demikian pula untuk menentukan persyaratan nutrisi rumput untuk hewan atas dasar target produksi yang telah ditentukan, tetapi akan berdampak pada kinerja hewan dengan kegagalan sementara, untuk memenuhi persyaratan ini tidak mudah untuk membangun suatu persyaratan pakan.

Tidak ada bukti yang sangat jelas bahwa batasan produksi tentu terkait dengan tingkat fleksibilitas pada pola pertumbuhan reremputan untuk hewan, atau bahwa fluktuasi luas dalam cadangan tubuh hewan peternakan memiliki dampak besar pada baik reproduksi atau laktasi selama pemulihan adalah mungkin pada tahap tertentu dalam siklus produksi tahunan. Jadi ada banyak ruang untuk mengumpulkan nutrisi pada satu waktu dari tahun dalam bentuk baik cadangan rumput-rumputan atau cadangan tubuh untuk menggunakan keduanya, asalkan kebutuhan untuk memulihkan kondisi padang rumput dan untuk mengisi cadangan tubuhdapat diakui. Pilihan ini memberikan banyak fleksibilitas dalam kebanyakan perusahaan suatu padang rumput, terutama dimana mereka melibatkan kombinasi dari vegetasi suatu atau sumber daya ternak.(Hodgson,1990).

2.2.1 Kontrol Asupan Rerumputan dan penggunaan Cadangan Tubuh Hal ini tidak akan membantu untuk mempertimbangkan kebutuhan nutrisi hewan tanpa menentukan tingkat produksi dimana 'persyaratan' berhubungan. Semua hewan beroperasi pada respon hubungan antara input hara. Dalam banyak kasus cara paling sederhana dari menghadapi ketidakseimbangan musiman antara pasokan rumput-rumputan dan permintaan, untuk memungkinkan hewan untuk bergerak, dalam batas-batas, atas dan bawah dari tanggapan kurva. Ada yang bergerak fleksibilitas operasi dalam beberapa keadaan dari pada yang lain, tetapi dalam hal itu harus tentu diasumsikan bahwa penting untuk mempertahankan

hewan dan keamanan 'pada target'.Pendekatan yang tepat adalah untuk menilai keseimbangan antara hukuman keuangan dari keterbatasan asupan rumputan pada kinerja hewan dan biaya, baik mencegah keterbatasan ini atau membuat kompensasi untuk pada tahap masa depan. Pemeliharaan asupan gizi jelas lebih penting bagi beberapa hewan (mis penggemukan domba atau sapi) dari pada bagi yang lain (mis pengganti breeding stock). Namun, bahkan dalam beberapa bekas kasus pemulihan untuk target yang ditentukan dengan memungkinkan jika batas penggembalaan bisa tenang kembali setelah periode kekurangan. Dampak dari keterbatasan jangka pendek dari asupan gizi baik tumbuh dan hewan menyusui mungkin bersifat sementara, meskipun besarnya efek ini harus jelas berhubungan dengan tingkat keparahan dan durasi dari periode kekurangan. hewan hamil dan laktasi dapat diharapkan untuk menggunakan cadangan tubuh untuk dapat mempertahankan produksi selama periode asupan gizi yang dibatasi, asalkan ada kesempatan untuk memulihkan kehilangan cadangan selanjutnya. Ada lingkup yang lebih untuk fleksibilitas dalam domba dan sapi menyusui dari pada sapi perah, tetapi dalam semua kasus ada kesempatan untuk menggunakan cadangan tubuh untuk mentransfer nutrisi dari masa pakan yang banyak (atau murahnya) untuk setiap kelangkaan pakan (atau kemahalan). Pada sapi yang menyusui transfer ini biasanya mengambil eksploitasi dari cadangan tubuh selama musim dingin dan pengisian mereka selama musim panas, sehingga ruang lingkup lebih lanjut untuk membuat tentang cadangan selama musim panas dan mungkin dibatasi oleh kebutuhan untuk memastikan pemulihan yang memadai kondisi tubuh sebelum musim dingin berikutnya. Di domba betina sering terjadi keseimbangan antara hilangnya

cadangan selama laktasi di musim semi, ketika pertumbuhan rumputan terbatas, dan pemulihan di akhir musim panas setelah anak-anak domba disapih. Ada batas untuk penggunaan cadangan tubuh dengan cara ini, namun pada kondisi tubuh akan memiliki dampak langsung pada perpormance reproduksi pemuliaan dan pada betina laktasi, dan bisa ada biaya pakan yang cukup besar untuk mengisi kembali cadangan, khususnya dimana hal ini harus dicapai dalam menggunakan pakan tambahan. kondisi tubuh telah menjadi prosedur penilaian yang ditetapkan untuk menilai cadangan lemak tubuh dari kedua domba dan sapi. Pembatasan asupan rumputan sengaja dilakukan, khususnya dimana hal ini dilakukan untuk menambah pasokan rerumputan yang terbatas, membutuhkan kontrol yang ketat dari penggembalaan. Dalam keadaan ini beberapa bentuk pembagian penting karena hal ini memastikan cukup konstan jika terbatas, untuk pasokan rerumputan setiap hari. Ini adalah dasar untuk manajemen pengembalaan di musim dingin yang sukses di New Zealand, dimana pada musim gugur pastura disimpan dan dijatah 1-3 blok hari untuk kelompok hewan, seiring pada tingkat pemeliharaan makan,dan untuk memastikan kecukupan pasokan padang rumput untuk hewan laktasi di musim semi.(Hodgson,1990).

2.2.2 Siklus Produksi Pastura
Untuk meratakan variasi musiman yang lebih ekstrim dalam produksi rumput-rumputan dapat dicapai dengan menggunakan spesies tanaman varietas dengan mengetahui pola pertumbuhan yang saling melengkapi. Legume memiliki pertumbuhan lebih lambat pada saat musim semi dan produksi berkelanjutan musim panas lebih baik dibanding rumput-rumputan. Kemampuan beberapa spesies tanaman tumbuh di awal musim semi (misalnya Italian ryegrass dan tall

fescue) atau kemudian di musim gugur (misalnya rape dan kale) daripada rerumputan secara luas lebih menguntungkan. Penggunaan tanaman seperti ini akan membantu untuk memperpanjang periode pertumbuhan aktif pada musim semi dan musim gugur, dan penggunaan spesies yang tahan kekeringan seperti lucerne akan mengurangi risiko tertekannya produksi musim panas dalam beberapa area. Namun, dengan pengecualian ini, ruang lingkup untuk berbagai pola musiman produksi rumput-rumputan dengan pilihan bijaksana dari bahan tanaman terbatas. Sebagian besar untuk tanaman khusus memiliki persyaratan manajemen tertentu yang membatasi fleksibilitas yang dapat digunakan, dan jenis tanaman dengan pola pertumbuhan yang berbeda tidak dapat mudah dimasukkan ke dalam campuran untuk penggunaan umum. Dengan demikian, penggunaan strategi ini untuk mengurangi variasi musiman dalam produksi rumput-rumputan terbatas terutama untuk keadaan di mana daerah terbatas tanaman tujuan khusus dapat diintegrasikan dengan area yang lebih besar dari tujuan umum, pergantian bibit pada saat musim semi juga akan mempertahankan produksi melalui musim panas selama tidak ada batasan kekeringan.(Hodgson,1990).

Beberapa pengalihan pupuk nitrogen (N) digunakan dari musim semi ke musim panas dan musim gugur juga akan membantu untuk mengurangi ketidak- seimbangan antara tingkat produksi rumput-rumputan pada saat-saat kritis, respon terhadap N sebanding dengan potensi pertumbuhan padang rumput yang pada saat aplikasi sehingga setiap pengalihan penggunaan pupuk sampai akhir musim akan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan per unit N yang diterapkan, namun ini dapat diimbangi dengan nilai pertumbuhan rumput-rumputan ekstra pada saat permintaan rumput untuk persediaan pakan menurun. Awal pengaplikasian N sangat penting untuk mendorong pertumbuhan rumput awal, sehingga ruang lingkup untuk mengurangi aplikasi awal musim semi terbatas. Hal ini juga dapat membatasi pertumbuhan rumput sampai mencegah tumbuhnya pemanjangan batang pada tanaman yang masih muda. Dibawa keluar untuk konservasi, dan karena daerah ini kemudian harus diisolasi dari merumput selama beberapa minggu, pengontrolan hanya dapat dilakukan dengan perkiraan. Selanjutnya, akumulasi rumputan di daerah disisihkan untuk konservasi kemungkinan untuk mengurangi populasi tanaman muda dan potensi pertumbuhan kembali di masa depan (Hodgson,1990).

Pada saat seperti ini silase adalah bentuk pengawetan hijauan yang lebih baik disbanding hay karena memungkinkan respon yang lebih fleksibel terhadap perubahan kondisi iklim dan waktu yang lebih singkat untuk mengakumulasi rumputan, selain keuntungan dari produk yang lebih mudah dicerna dan toleransi yang lebih besar dari cuaca buruk.

Persyaratan relatif rumputan untuk merumput (grazing) dan konservasi tergantung pada perusahaan ternak yang bersangkutan. Di Inggris, Jumlah hijauan makanan ternak yang dilestarikan dapat bervariasi dari hampir 50 persen dari total kebutuhan pakan dalam kasus perusahaan susu berdasarkan sapi autumn-calving dan perusahaan sapi intensif berdasarkan autumn-born calves, turun menjadi kurang dari 10 persen di kasus perusahaan domba yang tidak melibatkan beranak pada saat awal. Durasi periode pemberian pakan pada saat musim dingin sendiri mungkin berbeda dari 3 bulan di Barat Daya Inggris, ke 6 bulan di Skotlandia utara, dan ini juga akan mempengaruhi permintaan untuk pakan hijauan. Di Selandia Baru sebagian besar petani ternak mengandalkan pasture sebagai lahan grazing untuk hampir sepanjang tahun .(Hodgson,1990).

Secara umum ada keuntungan yang bisa diperoleh dari integrasi efektif dan manajemen hijauan, penggembalaan membantu untuk mempertahankan populasi tanaman muda dan kelangsungan hidup padang rumput dengan jangka panjang, sedangkan pemotongan untuk konservasi membantu untuk dapat mengurangi variatabilitas yang dapat dikembangkan di bawah manajemen penggembalaan, dengan menghilangkan efek samping dari pengendapan kotoran, meningkatkan keseragaman aktivitas penggembalaan berikutnya, dan membantu untuk dapat mengontrol penumpukan populasi cacing parasit. Di mana persyaratan konservasi tinggi, manajemen penggembalaan kemungkinan akan sangat dipengaruhi oleh tuntutan program konservasi, dan di mana mereka rendah daerah untuk konservasi mungkin tidak cukup untuk memberikan fleksibilitas manajemen. Namun, penting untuk mempertahankan lebih banyak fleksibilitas sebanyak mungkin dalam waktu dan sejauh mana program konservasi, dan untuk mempertimbangkan secara objektif keuntungan relatif dari prosedur yang menjaga konservasi dengan mengorbankan merumput, atau sebaliknya. Misalnya, karena produksi susu dari domba betina sangat sensitif terhadap variasi dalam massa rumput-rumputan di minggu-minggu awal kritis menyusui, kasus yang baik dapat dibuat untuk keterlambatan dalam menutup area untuk konservasi sampai ketinggian padang rumput cukup untuk memastikan mereka tingkat yang memadai asupan rumput-rumputan (Hodgson,1990). Dalam kondisi kekurangan rumput musim semi keputusan tentang penutupan untuk konservasi tergantung pada penilaian antara biaya pakan musim dingin yang dibeli dan biaya tingkat pertumbuhan hewan berkurang yang akan terwujud, akhirnya, baik dalam nilai realisasi lebih rendah atau lebih besar dari total biaya pakan.

Tidak ada alasan untuk menganggap bahwa padang rumput awalnya dibentuk untuk konservasi tidak harus digunakan bukan untuk merumput jika kondisi memerlukannya, dan memang ini mungkin sering menjadi strategi masuk akal untuk digunakan meskipun mengharuskan alternatif sumber pakan ditemukan untuk keberhasilan pada saat musim dingin. Syarat utama adalah bahwa rumput-rumputan harus dijatah untuk memastikan penggunaan yang efisien. Sebuah pendekatan yang fleksibel semacam ini memungkinkan tingkat musim semi stocking harus ditetapkan cukup tinggi untuk memastikan kontrol padang rumput yang efektif tanpa khawatir kekurangan ketersediaan pakan di tengah musim panas. Prinsip ini digunakan dalam sistem penyangga penggembalaan dan di kembangkan baru-baru oleh Fakultas Pertanian, East of Scotland untuk digunakan pada sapi pada masa pertumbuhan. Dalam sistem ini, sepertiga dari daerah proses penggembalaan yang ditunjuk akan disisihkan di awal musim merumput untuk memotong silase awal, tetapi dibuat tersedia untuk merumput jika tinggi padang rumput di daerah tersebut jauh dibawah target. Jika daerah penyangga diperlukan untuk merumput sebelum tanaman silase diambil, disarankan untuk mengontrol rerumputan dengan pagar listrik. Setelah pemotongan tersebut, dapat dilepas untuk merumput atau bagian dari itu ditahan untuk memotong kedua yang sesuai.

2.2.3 Pakan Tambahan
Prinsip-prinsip pemberian pakan tambahan terbagi atas 14 bagian dan disarankan untuk diberikan dalam kondisi normal. Tanggapan produksi untuk penggunaan suplemen utama dilakukan selama musim penggembalaan yang kemungkinan besar cenderung menjadi lebih rendah, terutama dalam sistem produksi daging. Selain itu, tingginya biaya pakan konsentrat dan pengawetan rumput relatif untuk ternak digembalakan itu artinya bahwa mereka tidak mungkin untuk menarik sebagai sarana untuk mengatasi periode kekurangan pakan selama musim penggembalaan kecuali menggambarkan keadaan dengan baik. (Hodgson,1990).


Keadaan angka penyedia bahan pokok penilaian pada skala 1 sampai 5 dari lemak cadangan hewan di daerah kepala dan ekor. Nilai-nilai yang ditunju-kan khusus untuk keterangan kelas hewan itu sendiri, dan nilai-nilai yang mirip untuk kelas yang berbeda tidak menunjukkan tingkat yang sama dari perlemakan. Rincian keadaan penilaian prosedur yang diberikan dalam lokal dan regional untuk perluasan publikasi.

Pada domba, penggunaan konsentrat tambahan untuk awal penggembalaan memiliki pengaruh yang kuat pada pertumbuhan domba yang masih dalam proses penyapihan induknya, tetapi akan bermanfaat pada pemeliharaan tubuh domba cadangan. Hal ini sangat penting untuk penempatan domba betina dan dalam kondisi kekurangan rumput. Biaya untuk menghemat dari penggunaan rumput cadangan pada musim semi dapat mensubtansi dan dapat berlangsung baik melampaui fase awal pertumbuhan domba. Pada musim gugur sistem persediaan hijaun mungkin sering tidak memadai untuk meningkatkan asupan gizi yang diperlukan dalam upaya mempertahankan tinggi tingkat ovulasi serta dalam persiapan kelangsungan hidupnya. Dalam kondisi demikian, untuk mensiasati penggunaan konsentrat agar dapat terpenuhinya asupan pada saat kondisi kritis, tingkat konsentrasi yang digunakan untuk domba betina harus tidak melebihi 500-600 g/hari di musim semi atau musim gugur. Konsentrat juga dapat digunakan untuk menambah pasokan rerumputan yang terbatas pada awal musim semi dan akhir musim gugur dalam sistem ternak, meskipun terkadang ada sedikit tekanan untuk mengubah produktif hewan di musim semi atau terus menggembalakan di musim gugur ketika kondisi padang rumput tidak memadai. Dalam keadaan ini konsentrat atau pemeliharaan rumput yang cenderung digunakan di tingkat 1-2 kg/hari untuk menyediakan pakan secara berangsur-angsur agar terhindar dari hal-hal buruk yang akan terjadi.

Pemberian konsentrat diberikan secara rutin pada sapi perah pada saat digembalakan, khususnya setengah musim penggembalaan, meskipun banyak bukti yang digunakan tidak mungkin untuk menghasilkan respon secara nyata bermanfaat dalam perolehan hasil susu. Hewan unggul lebih cenderung menjadi didefisit nutrisi dari rendah-menghasilkan binatang, khususnya di musim gugur merumput, meskipun tinggi-yielders akan makan rumput lebih daripada rendah-yielders dalam kondisi padang rumput. Lagi pemeliharaan tubuh cadangan mungkin fungsi yang lebih penting daripada dampak langsung pada susu saat ini menghasilkan, terutama jika cadangan diganti selama periode musim dingin makan relatif mahal. Konsentrat tidak boleh digunakan untuk penyangga efek dari padang rumput yang tidak efisien manajemennya.(Hodgson,1990). Nilai utama pakan tambahan terletak pada ketepatan penggunaan dan kenyamanan yang digunakan pada system penggembalaan dan penyimpanan pakan. Kekurangan yang terjadi akibat cuaca dingin atau kekeringan yang sulit dikendalikan dengan cara apapun. Meskipun demikian, ini sangat penting agar tujuan dasar dalam menentukan kebutuhan hewan pada saat kapan mulai akan menghasilkan susu. Penggunaan suplemen harus sesuai dengan target padang rumput .(Hodgson,1990).



*Tidak baik’ menggembalakan dan melepaskan ternak pada padang rumput tinggi di bawah 7-8cm (Ch. 17); dimana padang rumput yang tinggi akan membatasi pakan hijauan cadangan hijauan rumput juga harus tersedia. Menggembalakan 'Sedang' menyiratkan dewasa rumput atau padang rumput tinggi di bawah 7-8cm. Merumput 'Baik' menyiratkan rumput muda dengan daya cerna yang tinggi dan padang rumput tinggi dalam target terbesar (Ch. 17). Jumlah yang kecil berkonsentrasi pada penggembalakan baik selama musim semi ini, dimaksudkan karena mengandung magnesium yang utama.

Penggunaan silase atau jerami sebagai pakan tambahan bebas ('penyangga makanan') sekarang menjadi bagian yang diterima intensif dalam manajemen pengembalaan, terutama untuk sistem kinerja ternak yang tinggi. Cara ini efektif digunakan dalam menjaga pakan yang bertindak sebagai penyangga terhadap kekurangan rumput jangka pendek. Mereka juga menyediakan sarana fleksibel fluktuasi musiman dalam pemasokan pakan dan permintaan, dan membantu untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam sistem yang dirancang untuk memastikan efisiensi pemanfaatan padang rumput yang tinggi. Mana pakan penyangga yang digunakan mereka harus tersedia secara bebas selama musim panas dan dalam musim gugur setelah padang rumput tinggi jatuh di bawah target yang ditunjukkan. Untuk menjadi efektif, pakan penyangga yang digunakan harus disimpan tetap segar.(Hodgson,1990).

2.2.4 Komplementer Sumber Hewan
Pilihan akhir untuk merencanakan fleksibilitas terletak pada manipulasi yang disengaja dari populasi ternak untuk mengendalikan permintaan rumput-rumputan. contoh terbaik dari pendekatan ini adalah penjualan domba dari kawanan domba betina saat penyapihan pada pertengahan musim, sebelum musim gugur penurunan pertumbuhan rumput-rumputan. ini memberikan kesempatan terbaik dari setiap perusahaan ternak dengan pola musiman produksi rumput-rumputan tapi ini dapat membatasi fleksibilitas pemasaran. dalam beberapa kasus penyediaan tanaman khusus untuk pakan anak domba di musim gugur dan musim dingin adalah alternatif yang lebih memuaskan. alternatif untuk perusahaan ternak yang kurang jelas karena rentang waktu lebih lama dari siklus produksi, tetapi penjualan bertahap hewan dari perusahaan ternak di akhir musim semi dan musim panas adalah salah satu contoh. fleksibilitas yang lebih besar dapat dicapai di kedua domba dan sapi sistem dengan membeli pakan untuk memenuhi kebutuhan hewan untuk makan dari kekurangan rumput-rumputan apabila kebutuhan mendesak, tetapi pilihan ini sangat dipengaruhi oleh kendala pasar. dalam sistem produksi susu dan beberapa perusahaan peternakan populasi hewan lebih atau kurang statis dan fleksibilitas harus dicari baik dalam hal pembatasan selektif asupan rumput-rumputan untuk kelompok sensitif setidaknya dari hewan seperti penggantian saham atau hewan kering kandang (contoh yang diberikan dalam ch . 13), atau yang disengaja untuk menjaga kekurangan atau kelebihan pakan dari suatu padang rumput dan lain-lain.

Biasanya dianjurkan untuk berkonsentrasi pada membuat penggunaan paling efektif dari sumber daya terbaik padang rumput dan untuk menjaga kondisi padang rumput dan tujuan manajemen untuk mengatur serta membuat target sebanyak mungkin, bahkan jika hal ini tidak dilakukan maka penggunaan kurang efektif dari sumber daya yang lebih miskin. daerah dengan persyaratan manajement yang sangat spesifik, seperti tanaman tujuan khusus dipertimbangkan dalam pasal 11, harus memiliki prioritas tertinggi. ini tampak jelas tetapi tidak selalu mudah untuk memenuhi tujuan seperti yang dinyatakan tanpa perencanaan terlebih dahulu. contoh semacam ini pengambilan keputusan adalah pilihan awal pada musim semi area untuk merumput musim panas atau konservasi, dan alokasi daerah penggembalaan untuk ternak menyusui dan kering kandang. menejemen pemisahan kelas produksi ternak biasanya dilakukan untuk kenyamanan hewan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengendalikan manajemen penggembalaan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari kelompok yang berbeda dari suatu hewan. untuk lebih efektif perlu mensyaratkan bahwa saham yang paling produktif harus dialokasikan ke sumber daya terbaik, tetapi beberapa fleksibilitas pendekatan diperlukan untuk kontrol padang rumput, jika perlu dengan menggabungkan kelompok hewan. contoh yang baik adalah praktek Selandia baru menggabungkan kelompok hewan ke massa besar untuk dijatah merumput selama musim dingin.

Fleksibilitas terbesar dalam penggunaan sumber daya padang rumput yang terintegrasi datang, paradoks, di pertanian dengan proporsi yang substansial dari rumput tidak meningkat.dalam keadaan seperti ini kebijakan harus berkonsentrasi pada upaya memberikan penyediaan rumput yang terbaik di daerah terbatas ditingkatkan padang rumput untuk hewan dengan domba betina nutrisi persyaratan-menyusui tertinggi dengan domba kembar dan domba betina muda atau tipis dengan single, misalnya. sifat dari padang rumput yang tidak digarap biasanya kurang baik sehingga domba merumput di atasnya dengan domba tunggal mudah dapat digunakan sebagai sumber fleksibel hewan untuk merumput serta kontrol di daerah tersebut meningkat, jumlah yang terbatas ternak akan keluar karena kondisi padang rumput yang seperti itu.

BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dan diskusi dalam makalah ini dapat ditarik kesimpulan antara lain :  Herbage adalah biomasa tanam-tanaman semak yang berada diatas tanah tempat tumbuhnya serta akar yang dapat dimakan ternak dan umbi.

 Prinsip-prinsip utama dari pemberian pakan tambahan adalah untuk memenuhi kebutuhan ternak akan nutrisi atau zat gizi yaitu protein, energi, mineral, vitamin, dan air yang tidak terpenuhi oleh hijuan. Biasnya pakan tambahan diformulasi dari beberapa pakan dengan porporsi yang seimbang antara sumber protein nabati dan protein hewani. Dan sisarankan untuk diberikan dalam kondisi yang normal. (Sugeng,2000).

 Penggunaan pola siklus produksi pastura dimana siklus produksi pastura digunakan Untuk meratakan variasi musiman yang lebih ekstrim dalam produksi rumput-rumputan dan dapat dicapai dengan menggunakan spesies tanaman varietas dengan pola pertumbuhan yang saling melengkapi.
 Pemeliharaan asupan gizi jelas lebih penting bagi beberapa hewan. Dimana gizi tersebut digunakan dalam memenuhi asupan tubuh ternak. Untuk hewan hamil dan laktasi dapat diharapkan untuk menggunakan cadangan tubuh untuk dapat mempertahankan produksi selama periode asupan gizi yang dibatasi dan pada umunnya untuk semua ternak ruminansia cadangan tubuh digunakan untuk mentransfer nutrisi dari masa pakan yang banyak.

 Manajemen penggembalaan musiman memasok permintaan rumput yang telah di gembalakan dengan cara prosedur alternative. Prosedur alternatif termasuk diantaranya dengan memperhatikan beberapa hal :
1) penggunaan pakan tanaman dengan pola pertumbuhan yang dimana saling melengkapi.
2) akumulasi surplus rumput-rumputan dengan kebutuhan pada satu waktu dari tahun untuk digunakan pada saat kekurangan, baik in situ atau setelah penyimpanan.
3) penggunaan makanan tambahan didatangkan dari tempat lain
4) eksploitasi cadangan hewan tubuh sebagai sumber tambahan nutrisi pada saat kekurangan pakan

DAFTAR PUSTAKA
Bell, A. 2006. Pasture Assessment and Livestock Production. NSW Department of Primary Industries, New South Wales.
Casale, R. 2012. Pasture Management. Natural Resources Conservation Service (NRCS) Office, Oregon.
Croker, K & Watt, P 2001, The good food guide for sheep: feeding sheep for meat production in the agricultural areas of Western Australia, Department of Agriculture Western Australia, Bulletin 4473, Perth.
Hodgson, J. 1990. Grazing Management Science into Practice. Longman Scientific and Technical. New Zealand.
Sugeng, B. 2000. Sapi potong. Pemeliharan, Perbaikan Produksi, Prospek Bisnis dan Analisis Penggemukan. Cetakan Ke -7. Penebar Swadaya.

0 Response to " MANAJEMEN PASTURA "

Posting Komentar